Mohon tunggu...
fatmasari titien
fatmasari titien Mohon Tunggu... Penulis - abadikan jejak kebaikan, jadikan hidup penuh manfaat

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Globalisasi terhadap Keluarga

3 Juli 2020   16:32 Diperbarui: 28 Mei 2021   17:31 8815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era globalisasi identik dengan modernisasi dan industrialisasi. Perkembangan teknologi yang semakin maju dan canggih mempersingkat jarak dan waktu. 

Dunia dilihat seakan-akan semakin mengecil dalam beberapa aspek. Hal ini membuat hubungan manusia antara yang satu dengan yang lain semakin dekat, bahkan meski mereka secara fisik terpisah jarak bermil-mil kilometer jauhnya.

Kemajuan teknologi ini memang membawa dampak yang cukup signifikan terhadap cara hidup masyarakat, termasuk dalam kehidupan keluarga. 

Di sisi pengetahuan dan kemudahan banyak positifnya. Namun di sisi yang lain, tidak sedikit pula  negatifnya yang dapat mengancam keberlangsungan kehidupan berkeluarga.

Baca juga : Cara Cerdas Orang Tua dalam Menerapkan Nilai Pancasila pada Anak di Era Globalisasi

Bila ditelaah lebih lanjut, era globalisasi telah membawa dampak sebagai berikut:

1. Terjadinya perubahan pola hidup dari pola hidup sederhana dan produktif cenderung berubah ke arah konsumtif.

Hal ini terjadi karena masuknya hegemonisasi food (makanan), fun (hiburan), fashion (mode), dan thought (pemikiran) secara massif melalui informasi yang sangat mudah diakses. Manusia cenderung menyukai apa yang terlihat menyenangkan baginya dan  cenderung berusaha meniru dan mengadopsinya.

2. Terjadinya perubahan struktur keluarga, dari  extended family cenderung ke arah nuclear family, bahkan sampai single parent family.

Hubungan kekeluargaan/emosional antar anggota keluarga besar (extended family) yang semula lekat dan hangat (family right), cenderung menjadi longgar (family loose). Yang tadinya antar keluarga adik dan kakak masih sering berkunjung dan saling bantu, akhirnya tidak. 

Bahkan tak jarang terjadi pertikaian antar saudara masalah warisan dan perawatan orang tua mereka yang sudah lansia. Tidak sedikit pula yang memilih menitipkan orang tua mereka ke panti jompo atau penitipan manula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun