Mohon tunggu...
Fatma Safaat
Fatma Safaat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Prodi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Overpround Fans K-pop Indonesia Melalui Twitter di Era Digitalisasi 5.0

12 Januari 2023   11:59 Diperbarui: 12 Januari 2023   12:28 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : MataMata.com

Di era digitalisasi 5.0 saat ini tentunya sangat banyak kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ini membuat pola hidup masyarakat di seluruh dunia khususnya Indonesia menjadi lebih modern. Hal ini dapat menjadi pisau bermata dua bagi masyarakat dengan pemanfaatan yang beragam. Jika masyarakat memanfaatkan kemajuan IPTEK untuk hal yang positif maka akan berdampak positif juga untuk kehidupannya serta demikian untuk hal negatif.

Saat ini kemajuan era digital membuat penggunaan media sosial sangat meningkat. Menurut data dari Survei Indonesia mengatakan bahwa jumlah pengguna aktif media sosial pada awal 2022 adalah sebanyak 191 juta jiwa sedangkan pada 2021 sebesar 170 juta jiwa. Dengan total populasi 273.5 juta lebih hal tersebut berarti hampir dari setengah penduduk Indonesia telah menjadi pengguna aktif media sosial. Dengan pengguna media sosial sebanyak itu, pastinya akan dapat menimbulkan pro kontra dalam penggunaan media sosial yang beragam.

Salah satu contoh media sosial yang ramai digunakan masyarakat Indonesia yaitu Twitter. Segala sumber berita up-to-date di seluruh dunia akan dengan mudah diakses melalui media sosial tersebut. Tetapi dalam sebuah timeline yang berisikan para fans dari artis-artis Korea Selatan yang sangat fanatik dari Indonesia bisa membuat dunia twitter menjadi tidak baik-baik saja. Pasalnya mereka terlalu berlebihan dengan idola mereka sehingga terkadang mereka melakukan postingan, komentar, bahkan video pendek yang dapat mengandung SARA.

Beberapa kasus yang menimbulkan sara fans KPOP tersebut biasanya terjadi karena beberapa netizen Indonesia yang hate terhadap idola mereka tersebut mengeluarkan sebuah kata-kata berupa postingan, hatespeech, atau bahkan dibuatkan meme yang dapat mengintimidasi mereka sehingga dapat triggered yang menyebabkan fans tersebut sangat marah. Dalam beberapa kesempatan, tentunya fans culture ini sangat tidak sesuai dengan negara Indonesia yang terkenal dengan budaya ramah, sopan, santun, dan selalu bergotong royong dalam segala masalah.

Sistem data berdasarkan survei dari IDN TIMES mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan fans KPOP terbanyak. Hingga akhir tahun 2022, tercatat bahwa fans kpop yang awalnya hanya 40% di kalangan dewasa yaitu usia 20-25 sekarang hingga 50% lebih. Peningkatan ini tentunya sangat signifikan dari tahun ke tahun. Namun dalam pengimplementasian para pengguna media sosial tak semuanya bijak dalam penggunaannya. Terkadang kefanatikan mereka dapat menjadi sebuah perpecahan antar individu dalam penggunaan media sosial.

Beberapa dampak dari kasus overproud rakyat Indonesia terhadap KPOP di era ini adalah negara Indonesia menjadi lebih banyak perpecahan. Tentunya hal seperti ini akan mudah diadu domba oleh bangsa terkait maupun bangsa lain yang memiliki budaya yang tidak sesuai dengan Indonesia. Saat ini Indonesia cenderung bersifat westernisasi yang individualisme dan materialistis. Perlu digarisbawahi dengan dampak Indonesia yang menjadi negara yang tidak ramah dalam media sosial. Hal ini sebenarnya merugikan bangsa terlebih ideologi negara Indonesia salah satunya terbuka, tetapi kita tak mampu memfilterisasi kata-kata di media sosial.

Maka dari itu sangat penting untuk bijak bermedia sosial serta mampu menjaga kata-kata dan miliki mindset untuk lebih dewasa. Perlunya berpikir sebelum bertindak dalam penggunaan media sosial sangat penting untuk saat ini. Dengan adanya remaja sebagai agent of change, maka SDM kita akan meningkat juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun