Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Semua Psikopat Pembunuh?

27 Maret 2023   11:55 Diperbarui: 27 Maret 2023   12:01 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah semua psikopat pembunuh?

Pernahkah kamu berpikir kalau tidak membunuh, apalagi yang bisa dilakukan seorang psikopat? Apakah semua psikopat pekerjaannya hanya membunuh? Lalu bagaimana dengan psikopat perempuan? Apakah mereka juga membunuh? Atau mereka terampil dalam hal yang setara dengan membunuh?

Psikopat adalah sebuah gangguan kepribadian manusia. Mereka pintar memanipulasi, mengelabui, the king of liar, raja pembohong dari para pembohong. Mereka muncul dalam wujud yang berbeda-beda. Ada yang seperti om-om dengan jenggot dan kumis tebal, atau dengan rambut bob keriting dan kuku yang panjang, atau mungkin tampil dengan wajah rupawan dan memiliki lesung manis dan senyum hangat. We never know exactly.

Pertama, perlu diketahui apa makna psikopat dari sudut pandang psikologi, bukan film yang kebanyakan yang kita tonton. Anda bisa mencarinya dengan lengkap di internet secara lengkap. Singkatnya, psikopat memiliki kecenderungan sifat yang berkebalikan dari manusia normal. Seperti tidak memiliki empati, dingin, mudah berbohong, emosi yang spontan, anti sosial berat, rasa percaya diri yang tinggi, merasa orang lain tidak lebih penting darinya, dan sifat aneh lainnya.

Saya pernah menemukan informasi melalui sosial media, bahwa psikopat perempuan tidak tampil dalam konsep bunuh membunuh, tetapi mereka akan memanipulasi, hidup seperti bunglon, memiliki banyak wajah, banyak identitas dan khas akan sabotase kepribadian dan mempengaruhi orang lain adalah keahlian para psikopat wanita. Mereka akan memanfaatkan siapapun dengan halus, terencana, diam-diam dan sulit dideteksi, untuk kepentingan diri mereka sendiri.

Namun jika menilik dari teknologi dan globalisasi yang bekembang pesat, kira-kira apakah zaman sekarang masih ada psikopat? Jawabannya tentu masih ada. Namun pertanyaannya, apakah mereka juga masih berpola yang sama, yakni hobi membunuh? Saya tidak memiliki kenalan psikopat dna juga tidak mau juga, jadi saya hanya bisa mengira-ngira dengan pikiran random saya. Mungkinkah psikopat zaman sekarang adalah para ilmuwan dan seniman ekstrim?

Ini hanya opini gila saya, mohon jika tidak suka jangan dibaca.

Kalau tidak jadi pembunuh, mereka bisa jadi seniman.

Kalau tidak jadi pembunuh, mereka bisa jadi ilmuwan.

Mereka tidak menyalurkan ke-psikopat-an mereka dalam bentuk membunuh secara sistematis, melainkan pada sebuah karya. Seperti lukisan, tulisan, buku, film, foto, musik, penciptaan obat atau virus berbahaya, percobaan ekstrim dan lainnya. Kita tahu bahwa ada banyak seniman aneh atau yang dicap gila di luar sana. Apalagi ilmuwan ekstrem yang melakukan percobaan mengerikan di luar nalar. Atau sutradara yang menciptakan film aneh gila tak masuk akal. Saya jadi berpikir mungkinkah orang-orang itu sebenarnya memiliki DNA psikopat? Hanya saja kejeniusan mereka membelokkan hobi yang tadinya membunuh, jadi hal yang ekstrem lain yang nilainya mungkin setara dengan kenikmatan ketika membunuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun