Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Orang Toxic Sadar Dirinya Toxic?

25 Januari 2023   09:48 Diperbarui: 25 Januari 2023   10:09 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang toxic tuh sadar gak ya kalau dia itu toxic?

Ciri-ciri orang toxix antara lain: sering menghujat di sosial media, ngomong kasar sama temen sendiri, memanfaatkan kebaikan orang lain, menuntut kehendak dan memaksa tapi tidak mau dituntut, tidak bisa menghargai perbedaan, susah minta maaf, terobesesi dengan diri sendiri, tidak mau disalahkan, atau bahkan memanipulasi orang lain. Intinya adalah orang yang beracun atau memberikan dampak buruk terhadap orang lain, terutama terhadap psikis. 

Menurut saya, terdapat beberapa faktor yang membuat orang menjadi toxic. Diantaranya:

1. Confidence crisis

Krisis kepercayaan diri datang dari berbagai alasan. Misal, sering dibanding-bandingkan oleh orang lain. Atau internal diri sendiri seperti inner child. Ganggaun kepribadian yang mengakar dan tidak ditangai.

2. Broken life

Broken life meliputi banyak hal, mulai dari broken school, broken home, dan broken social relationship. Hal itu pun karena datang berbagai alasan. Seperti broken school dapat disebabkan oleh bullying di sekolah, kemudian perceraian orang tua yang menyebabkan broken home, kemudian kesulitan bersosialisasi hingga menyebabkan broken social life.

3. Bad experiences

Pengalaman buruk bisa membuat seseorang jadi toxic. Apalagi jika menjadi traumatis dan sulit dilupakan. Misalnya pelecehan seksual, pelecehan verbal, bullying, KDRT dan yang lainnya. Sehingga saat dewasa, hal tersebut membekas dalam inner child. Lalu mempengaruhi kepribadiannya. Tumbuh menjadi pribadi yang toxic dan less empati.

4. Orang kaya dari lahir

Saya tidak menggeneralisasikan, namun orang yang lahir di keluarga kaya raya dengan didikan orang tua yang toxic, maka akan menghasilkan anak yang toxic pula. Misalnya, jangan berteman dengan orang miskin, menjadi sempurna di semua bidang, orang yang derajatnya di bawahnya tidak perlu dihargai dan didikan salah lainnya. Ditambah dengan keadaan finansial yang seolah unlimited, jadi si anak ketika dewasa akan merasa sangat powerful tanpa suatu cela apapun. Ia tumbuh menjadi pribadi yang dingin dan sulit menghargai orang di bawahnya.

Saya kepikiran untuk menulis ini karena ingat beberapa kali pernah dihujat orang secara terang-terangan di depan wajah saya. Tetapi saat menilik kisah hidupnya sepertinya dia juga menjalani kehidupan yang berat. Tapi seberat apa hidup orang yang namanya menghina atau mencaci maki orang lain yang tidak sangkut pautnya dengan hidup anda, tetaplah salah. 

Tidak ada yang sempurna dalam hidup. Saya yang awalnya marah malah jadi kasihan banget sama dia. Hidupnya pasti kurang bersyukur dan kurang bahagia sampai menghujat orang kayak gitu. Saya berharap mereka segera sembuh sebelum jadi sampah masyarakat apalagi tabungan dosa bagi orang tuanya.

Jadi apakah orang toxic sadar dirinya toxic? Kemungkinan besar iya, jika dia memiliki cukup pendidikan. Dan mengapa dia menjadi toxic, setiap orang pasti berbeda. Dan mengapa dia mempertahankan sifat toxic saat sadar itu nggak baik, juga pasti berbeda setiap orang. Namun untuk alasan apapun, sifat toxic biasanya susah hilang pada diri seseorang.

Sudah menyatu dengan kepribadian dan sulit disadari. Dan prinsip hidup saya sama seperti Suga bahwa "hujatan itu batu loncatan." Supaya hidup jadi auto lebih positif. Sama seperti perokok, orang toxic tidak bisa habis, tapi bisa dikurangi.

5.12.21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun