Mohon tunggu...
fatma ariyanti
fatma ariyanti Mohon Tunggu... Buruh - Citizen

Point of view orang ke-3

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Orang Toxic Sadar Dirinya Toxic?

25 Januari 2023   09:48 Diperbarui: 25 Januari 2023   10:09 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tidak menggeneralisasikan, namun orang yang lahir di keluarga kaya raya dengan didikan orang tua yang toxic, maka akan menghasilkan anak yang toxic pula. Misalnya, jangan berteman dengan orang miskin, menjadi sempurna di semua bidang, orang yang derajatnya di bawahnya tidak perlu dihargai dan didikan salah lainnya. Ditambah dengan keadaan finansial yang seolah unlimited, jadi si anak ketika dewasa akan merasa sangat powerful tanpa suatu cela apapun. Ia tumbuh menjadi pribadi yang dingin dan sulit menghargai orang di bawahnya.

Saya kepikiran untuk menulis ini karena ingat beberapa kali pernah dihujat orang secara terang-terangan di depan wajah saya. Tetapi saat menilik kisah hidupnya sepertinya dia juga menjalani kehidupan yang berat. Tapi seberat apa hidup orang yang namanya menghina atau mencaci maki orang lain yang tidak sangkut pautnya dengan hidup anda, tetaplah salah. 

Tidak ada yang sempurna dalam hidup. Saya yang awalnya marah malah jadi kasihan banget sama dia. Hidupnya pasti kurang bersyukur dan kurang bahagia sampai menghujat orang kayak gitu. Saya berharap mereka segera sembuh sebelum jadi sampah masyarakat apalagi tabungan dosa bagi orang tuanya.

Jadi apakah orang toxic sadar dirinya toxic? Kemungkinan besar iya, jika dia memiliki cukup pendidikan. Dan mengapa dia menjadi toxic, setiap orang pasti berbeda. Dan mengapa dia mempertahankan sifat toxic saat sadar itu nggak baik, juga pasti berbeda setiap orang. Namun untuk alasan apapun, sifat toxic biasanya susah hilang pada diri seseorang.

Sudah menyatu dengan kepribadian dan sulit disadari. Dan prinsip hidup saya sama seperti Suga bahwa "hujatan itu batu loncatan." Supaya hidup jadi auto lebih positif. Sama seperti perokok, orang toxic tidak bisa habis, tapi bisa dikurangi.

5.12.21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun