Mohon tunggu...
Adam Mujib
Adam Mujib Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Mazab Iqtishoduna (Muhammad Baqir Ash-Shadr)

20 November 2017   13:00 Diperbarui: 20 November 2017   13:11 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
forest-adventures.weebly.com

Falsafatuna dan Iqtishaduna telah menonjolkan Muhammad Baqir Ash-Shadr sebagai pemikir kebangkitan Islam terkemuka. Sistem falsafah dan ekonomi alternatif ini disempurnakan melalui masyarakat dan institusi. Dalam Falsafatunadan Iqtishaduna, Baqir Shadr mengemukakan kritik yang serius terhadap aliran marxisme dan kapitalisme. Buku ini baik dari segi sturuktur mahupun metodologi, tak diragukan lagi inilah sumbangsih paling serius dan paling banyak dipuji dalam bidang ini. 

Mazhab ini dipelopori oleh Baqir as-sadr dengan bukunya yang fenomenal yaitu Iqtishaduna (ekonomi kita). Mungkin sebelumnya anda bertanya-tanya siapakah Baqir as-sadr, Muhammad Baqir al-Sadr dilahirkan di Kadhimiyeh pada 25 Dzulqaidah 1353 H/ 1 Maret 1935 M. Datang dari suatu keluarga yang terkenal dari sarjana-sarjana Shi'ite dan para intelektual islam, Sadr mengikuti jejak mereka secara alami. Beliau memilih untuk belajar studi - studi islam tradisional di hauzas (sekolah-sekolah tradisional di Iraq), di mana Beliau belajar fiqh, ushul dan teologi. Beliau adalah ulama syiah irak terkemuka, pendiri organisasi hizbullah di Lebanon. 

Ayatullah Muhammad Baqir Ash Shadr memang berpendapat sejatinya Ekonomi Islam hanya mencakup doktrin dan gagasan fundamental yang telah diatur oleh Islam dalam hal hubungan muamalah namun bukan berarti ada pemisahan atas dua dasar ruang lingkup mereka yang berbeda. Karena dengan begitu, tulis Shadr, kita akan memandang karakteristik doktrinal dan karakteristik keilmuan sebagau dua hasil dari ruang lingkup yang berbeda (Ash Shadr, 2008: 82).

Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan islam. Ekonomi tetap ekonomi dan islam tetap islam. Keduanya tidak akan pernah dapat dipersatukan karena keduanya berasal dari filosofi yang saling kontradiktif. Yang satu anti islam sedangkan yang lainnya Islam.

 Menurut mereka perbedaan filosofi ini berdampak pada perbedaan cara pandang keduanya dalam melihat masalah ekonomi. Menurut ilmu ekonomi, masalah ekonomi muncul karena adanya keinginan manusia yang tidak terbatas dan ketersediaan sumber daya yang terbatas. Mazhab Baqir menolak pernyataan ini, karena menurut mereka Islam tidak mengenal sumber daya yang terbatas.

Seperti yang ada di dalam Alquran " Sungguh telah kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran yang setepat-tepatnya (54:49). Oleh karena itu segala sesuatunya telah terukur dengan sempurna, Allah telah memberikan sumber daya yang cukup bagi seluruh manusia di dunia. Pendapat bahwa keinginan manusia tidak terbatas juga ditolak. Contohnya Manusia akan berhenti minum jika dahaganya telah terpuaskan.

(2)

Artinya:" yang kepunyaan  --  Nya lah kerajaan langit da bumi,  dan dia tidak mempunyai anak dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan-Nya, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukuran dengan serapi  - rapinya."

Mazhab Baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya distribusi yang tidak merata dan adil sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan exploitasi besar - besaran dari pihak yang kuat terhadap yang lemah. Dimana yang kuat memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi sangat kaya sedangkan yang lemah tidak meiliki akses ke sumberdaya sehingga menjadi sangat miskin. Oleh karena itu masalah ekonomi bukan karena sumberdaya yang terbatas tetapi karena keserakahan manusia yang tidak terbatas.

Oleh karena itu menurut mazhab ini istilah ekonomi islami adalah istilah yang menyesatkan dan kontradiktif. Sebagai gantinya ditawarkan dengan istilah yang berasal dari filosofi islam yaitu Iqtishad, yang secara harfiah berarti keadaan sama seimbang.

Semua teori yang dikembangkan oleh ilmu ekonomi konvensional ditolak dan dibuang. Sebagai gantinya maka disusunlah teori-teori ekonomi baru yang digali dari Alquran dan Assunah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun