  Seperti tahun lalu, Wabah virus corona yang tidak kunjung selesai membuat masyarakat resah akan peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Karena biasanya menjelang bulan Ramadhan masyarakat bahagia dan sontak meramaikan datangnya bulan ramadhan baik di masjid, pasar, dan juga jalanan. Kondisi seperti ini memaksa kita untuk mengubah rutinitas kita.
  Namun, tahun ini situasi agak berbeda. Sholat tarawih kembali seperti biasa walaupun masih harus mematuhi protokol kesehatan,  menggunakan masker dan menjaga jarak. Menjelang bulan ramadhan yang di tunggu atau di nanti oleh seluruh masyarakat khususnya umat islam itu sangat di muliakan karena seluruh umat islam diwajibkan puasa satu bulan penuh di bulan tersebut hingga hari raya idul fitri pada awal bulan syawal tiba.
  Di keluarga saya pada tahun ini menjelang bulan Ramadhan karena pandemi kami tidak ada pulang kampung untuk berziarah ke kakek nenek yang menjadi tradisi sebelum bulan Ramadhan. Jadi, kami sekeluarga mempersiapkan seluruhnya dengan baik pada masa pandemi ini salah satunya ke pasar membeli kebutuhan untuk sebulan pada bulan Ramadhan . Namanya perempuan yang selalu menyibukkan dirinya di dapur apalagi menjelang bulan Ramadhan membuat bumbu-bumbu agar memudahkan saat memasak pada bulan Ramadhan jadi sehari sebelum puasa atau bulan Ramadhan ummi sebagai ibu pergi ke pasar untuk membeli semua bahan-bahan atau yang di butuhkan untuk membuat bumbu-bumbu selama bulan Ramadhan .Â
  Setelah sesampainya ummi di rumah dengan belanjaan nya yang sangat banyak itu kami sebagai anak perempuan membantu ummi khusus di dapur dan anak ummi yang perempuan itu lebih dari satu orang jadi dibagi pekerjaannya baik itu bagian mengupas bawang merah,bawang putih, kunir, dan lain sebagainya, memasak,dan bersih-bersih rumah. Setelah bahan-bahan tersebut  di kupas semua kulitnya lalu di bersihkan dengan air bersih setelah itu di blender agar jadi halus lalu di masak dan disimpan dengan baik di kulkas.
  Jadi, selama bulan Ramadhan kegiatan saya dari bangun tidur hingga tidur kembali yaitu sahur, mandi, sholat sunnah, sholat subuh,setelah itu mengajar ngaji di TPQ hingga jam enam pagi, setelah itu pulang ke rumah menyetrika sambil mencuci dan menunggu jadwal kuliah di mulai, setelah kuliah darring di rumah, tidak lupa mengerjakan  sholat dzuhur, setelah itu istirahat di siang hari hingga waktu ashar, terus mengerjakan sholat ashar dan setelah itu membantu memasak untuk buka puasa. Pada saat adzan maghrib tiba saatnya berbuka puasa dengan penuh bahagia karena seharian menahan haus, lapar, dan hawa nafsu. Setelah buka cepat-cepat untuk bersih-bersih dan mengerjakan sholat maghrib berjama'ah di karena kan waktu maghrib hanya sebentar,setelah sholat maghrib bersiap-siap untuk pergi sholat tarawih. Setelah kurang lebih  45 menit melakukan sholat tarawih dan witir saya bergegas tadarus sampai jam setengah sepuluh,dan setelah itu kembali pulang dan beristirahat kembali agar saat sahur kembali segar dan bisa beraktivitas kembali.
