Mohon tunggu...
fatimah tasya
fatimah tasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar mahasiswa

work hard in progress

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Nasional Bangsa Indonesia

12 Oktober 2021   11:37 Diperbarui: 12 Oktober 2021   15:24 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas nasional merupakan manifestasi dari nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang di suatu negara dan menjadi ciri khas suatu bangsa sehingga dapat berbeda dengan bangsa lain. Istilah "identitas" dapat dipahami secara harfiah sebagai watak, tanda atau identitas. Kata "nasional" berarti bangsa, yang dalam konteks modern dapat diartikan sebagai negara. Oleh karena itu, ranah identitas nasional dalam konteks modern adalah negara.

Secara etimologis, identitas nasional terdiri dari dua kata "identitas" dan "nasional". Kata "identitas" berasal dari kata identity, yang berarti ciri-ciri, tanda atau identitas yang dikaitkan dengan seseorang atau sesuatu dan yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan "nasional" mengacu pada sifat khas kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan karakteristik, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Oleh karena itu, "identitas nasional" merupakan ciri  suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa ini dengan bangsa lain. Setiap bangsa memiliki identitasnya masing-masing. Dengan memahami jati diri bangsa, diharapkan Anda memahami jati diri bangsa untuk memajukan kebanggaan sebagai sebuah bangsa.

Salah satu cara untuk memahami jati diri suatu bangsa adalah dengan  membandingkan suatu bangsa  dengan bangsa lainnya, dengan mencari ciri-ciri umum bangsa tersebut. Pendekatan semacam itu dapat menghindari sikap Kabbalisme, yang terlalu menekankan pada keunikan dan eksklusivitas esoteris, karena tidak ada bangsa di dunia ini yang benar-benar berbeda dengan bangsa lain.

Robert de Ventos, yang dikutip oleh Manuel Castells dalam bukunya "The Power of Identity", mengajukan teori tentang munculnya identitas nasional suatu negara sebagai akibat dari interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu faktor primer, pendorong faktor penarik dan faktor penarik. faktor. faktor reaktif.

Faktor pertama meliputi suku, daerah, bahasa, agama, dan sejenisnya. Bagi masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, agama daerah dan bahasa daerah, mereka adalah satu, walaupun berbeda dalam cirinya masing-masing. Kesatuan ini tidak menghilangkan keragaman dan  disebut kesatuan dalam keragaman.

Faktor kedua meliputi perkembangan komunikasi dan teknologi, lahirnya kekuatan modern, dan perkembangan lain dalam kehidupan bernegara. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pembangunan bangsa dan negara, juga merupakan identitas nasional suatu bangsa yang dinamis. Pembentukan identitas nasional yang dinamis sangat ditentukan oleh keterampilan dan prestasi bangsa Indonesia dalam pembangunan negara dan negaranya.

Faktor ketiga meliputi kodifikasi bahasa dalam tata bahasa resmi, pertumbuhan birokrasi dan penguatan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia, bahasa dasar telah menjadi bahasa persatuan dan kesatuan bangsa, dengan demikian bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia.

Faktor keempat meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui ingatan kolektif masyarakat. Penderitaan, kesulitan dan semangat bersama dalam perjuangan  kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk ingatan kolektif masyarakat.

Bangsa Indonesia adalah bangsa agraris. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup sebagai petani. Sistem sosial umum pada sebagian besar suku bangsa Indonesia adalah masyarakat (community/social/common community). Sistem kekerabatan di mana orang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan kelompok etnis mereka. Orang Indonesia cenderung bersekutu di luar kawasan. Inilah ciri khas bangsa Indonesia yang cenderung membangun jati diri bangsa. Dalam hal ini, kedudukan nasional dalam konteks bangsa (masyarakat).

Sementara itu, dalam konteks kenegaraan, jati diri bangsa Indonesia tercermin dalam lambang-lambang negara seperti bahasa nasional, bendera, lagu kebangsaan, lambang negara, dan lain-lain. Kedua unsur identitas ini jelas tercermin dalam Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila adalah identitas nasional kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Secara sederhana, identitas nasional Indonesia meliputi semangat nasionalisme Indonesia, negara kebangsaan  Indonesia, negara dasar  Pancasila, bahasa nasional, bahasa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya, semboyan nasional "Bhinneka Tunggal Ika" , bendera Sang Saka Merah Putih. , UUD 1945, integrasi Wawasan Nusantara, serta tradisi dan budaya daerah yang setelah beberapa waktu diterima secara luas sebagai bagian integral dari proses kebudayaan nasional yang dapat disebut "Mengindonesia", yang merupakan proses perwujudan mimpi, gagasan, dan cita-cita bangsa yang berarti  Indonesia yang bersatu, adil, makmur, bermartabat, dan bermartabat, baik secara internal maupun eksternal di tingkat internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun