Menulis dapat diterapkan dalam semua bidang di kehidupan. Misalnya membangun kedekatan orang tua dan anak. Ketika ada orang tua yang sibuk bekerja, alternatif untuk dapat terus berkomunikasi dengan buah hati adalah lewat tulisan.Â
Indari Mastuti: "Perhatikan Tulisanmu."
Ketika seseorang menulis, harus memerhatikan tulisan yang dibuat. Antara menulis fiksi, non fiksi, surat kepada anak, kepada rekan kerja, semua harus ada perbedaan.
Sebuah tulisan, dapat membuat orang lain bahagia, senang, maupun sebaliknya karena bahasa yang dipakai dalam tulisan tersebut. Tulisan yang ditulis dengan sungguh-sungguh dari hati maka pesannya akan tersampaikan kepada pembaca.
Tulisan yang baik akan bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, penting untuk diingat bagi penulis hendaknya menuliskan hal-hal yang baik, memberi manfaat, dapat menjadi solusi bagi yang membutuhkan, dan membantu orang lain lebih baik lagi dengan tulisan-tulisan tersebut.
Indari Mastuti, mencintai dunia perempuan. Dia begitu antusias ketika berbicara mengenai perempuan. Bagi Indari Mastuti, perempuan harus berdaya.Â
Untuk mewujudkan keinginannya, Indari Mastuti membuat komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) pada tahun 2010. Satu tahun kemudian berdiri Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB). Kedua komunitas ini saling melengkapi antara belajar menulis dan bisnis.
Kedua komunitas tersebut sebagai tempat bagi perempuan Indonesia agar terus berdaya dan berkarya, walaupun berada di dalam rumah. Kesibukan perempuan sebagai istri, dan ibu di dalam rumah tangga hendaknya tidak menghalangi langkah untuk terus berkarya lewat tulisan.Â
Indari Mastuti membuka kesempatan bagi siapa saja, perempuan di Indonesia untuk bergabung dalam komunitasnya yang mau belajar menulis dan berbisnis.
