Mohon tunggu...
Fatimah Purwoko
Fatimah Purwoko Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan biasa

jika memang ingin sedikit saja merasakan bagaimana menjadi Tuhan, berkaryalah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyusur Budaya dan Sejarah Keraton Yogyakarta

8 Agustus 2022   01:18 Diperbarui: 8 Agustus 2022   01:27 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdi dalem duduk di pelataran halaman Keraton Yogyakarta. 

Bangsal Mandalasana 
Bangsal Mandalasana 

Sampai pada halaman tengah, ada pelataran yang disekat oleh pembatas. Lokasi itu ternyata merupakan tempat berlangsungnya sebuah peristiwa mencekam yang disebut Geger Sepehi. Berlangsung pada 19-20 Juni 1812, tentara Inggris masuk kompleks untuk menguasai Keraton Yogyakarta. Setelah raja yang saat itu bertahta, Hamengku Buwono II, menolak kerja sama. Penyerbuan ini melibatkan 1.200 prajurit Inggris dan Spoy yang dibantu oleh 800 prajurit Mangkunegaran.

Tentara Inggris kemudian mengumpulkan para abdi dalem di halaman tengah. Lantas terjadilah peristiwa pembantaian. Diceritakan Bu Nur, salah seorang tour guide Museum Keraton, masih banyak yang mendengar raungan pedih dari peristiwa Geger Sepehi. Bahkan yang memiliki kemampuan khusus sebagai indigo, juga dapat melihat ratapan para abdi dalem. Guna menghormati itu, Keraton Yogyakarta kini memberikan sekat pada lokasi.

dok. Fatimah Purwoko 
dok. Fatimah Purwoko 
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun