Mohon tunggu...
Fatimah Purwoko
Fatimah Purwoko Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan biasa

jika memang ingin sedikit saja merasakan bagaimana menjadi Tuhan, berkaryalah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya

17 September 2019   21:25 Diperbarui: 20 September 2019   00:47 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu, katamu kau berjalan di tempat yang begitu gelap.

Ya, katamu rasanya seperti buta.

Lalu, apa pun yang terang kemudian kau ikuti.

Ya, seperti serangga yang mencari dan mendekati pelita.

Apa tidak terbesit takut padamu?

Bisa saja terang itu mungkin akan membakarmu. Karena terang itu nyatanya adalah pijar.

Sedang kau tetap tak menjauh. Kau menjadi gusar. Jika bergerak, maka pijar akan menyentuhmu. 

Dan sesungguhnya pijar-pijar itu sudah menyentuhmu. Meski dalam diammu.

Aku curiga. 

Apa kau takut, kalau keindahan yang sedang kau tatap akan hilang?

Ahahahahhahaaa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun