Mohon tunggu...
St. Fatimah
St. Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Fatimah Latif

Practise makes you perfect

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesan untuk Anak bangsa

10 November 2020   06:11 Diperbarui: 11 November 2020   10:15 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Fatimah Latif


Seorang pemuda dari kampung mengadu nasib ke Jakarta. Sampai di Jakarta dia melamar kerja di sebuah perusahaan IT. Saat datang ke perusahaan tersebut pesaing-pesaingnya semua lulusan sarjana dengan keahlian masing-masing di bidangnya. Sedangkan pemuda itu hanya tamatan SMA. Namun dia pantang menyerah. Dia tetap melamar pekerjaan itu meski kualifikasi pendidikannya tidak sebanding dengan pelamar lain. Tapi dia tetap percaya  diri dan yakin akan kemampuannya.


Sang pemuda percaya akan kemampuannya, dia punya bekal di bidang ini. Seleksi pun dimulai para pelamar jatuh satu persatu hingga menyisakan  3 orang. Selanjutnya mereka diwawancarai tentang kemampuannya di bidang IT. Saat wawancara sang pemuda ditanya oleh salah satu orang yang mewawancarainya mengenai kemampuannya di bidang IT. Dia kemudian menceritakan kalau kemampuannya itu didapat secara otodidak. Dia memperoleh keterampilannya dengan belajar mandiri di saat pulang sekolah.


Selesai wawancara mereka kemudian diminta menunggu hasilnya. Pihak perusahaan akan menghubungi mereka dan mengabarkan jika mereka diterima. Setelah beberapa hari berlalu sang pemuda pun mendapat panggilan untuk datang bekerja di perusahaan tersebut. Dia akhirnya diterima bekerja di perusahaan itu dan membuktikan dirinya bahwa dia memang mampu.


Dari kisah tersebut kita bisa memetik pelajaran. Hal pertama adalah jangan pernah menyerah untuk sebuah perjuangan. Yakinkan diri bahwa anda mampu untuk memiliki  mimpi itu. Percaya diri itu penting di saat kita akan memilih pekerjaan. Karena dengan percaya diri akan bisa meyakinkan perusahaan atas kemampuan yang kita miliki. Semangati diri bahwa anda  bisa mengalahkan mereka dengan kemampuan yang anda punya.


Ijazah memang penting, namun bila tak dibarengi keterampilan semuanya akan sama. Pendidikan yang tinggi bila tak disertai dengan skill anda, akan terasa sulit memiliki kesempatan untuk  bekerja di bidang yang anda harapkan. Jaman sekarang untuk bersaing di dunia kerja dibutuhkan kemampuan lebih. Bila hanya pasrah pada apa yang anda dapat di bangku kuliah kadang sulit menyakinkan pihak-pihak perusahaan. Apalagi bila nilai yang anda punya pas-pasan. Tentunya orang di dunia kerja makin mempertimbangkan kemampuan anda.


Untuk itu mulai dari sekarang anda yang masih menempuh pendidikan mulailah mencari apa yang menjadi kelebihan anda dan pastikan belajar dengan sungguh-sungguh jangan menjadi orang yang terusir di negeri sendiri. Buktikan bahwa kita mampu dengan bekal diri dari pendidikan yang telah kita peroleh. Jangan hanya mampu berkicau namun tak ada pembuktian diri. Mulailah membekali diri dan gali kemampuan anda untuk bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


Buktikan pada orang-orang yang meragukan kemampuan anak bangsa. Skill dan kemampuan kita bisa melebihi para tenaga-tenaga asing itu. Tantangan di dunia kerja memang sulit. Tapi sesulit apa pun itu bila kita punya tekad dan semangat, yakin bahwa kita bisa melewati itu semua. Jangan menjadi pribadi yang pasrah pada keadaan. Jangan hanya berpangku tangan menunggu impian itu datang menghampiri. Impian harus dijemput dengan kerja eras dan  usaha disertai  dengan keahlian.


Tak ada hal yang mudah di awal semua perlu perjuangan. Mungkin kalian berpikir bahwa anak perantau tadi dengan mudahnya dapat pekerjaan meski pendidikannya minim tapi dia bisa bekerja di perusahaan besar. Jangan salah di balik itu kalian tidak pernah tahu perjuangannya sebelum sampai pada apa yang dia dapatkan.


Di saat anak-anak seumurannya berleha-leha saat pulang sekolah dengan nongkrong bersama temannya dia tak melakkukan itu. Dia berjuang untuk masa depannya. Dia tak pernah nongkrong karena dia harus memulai untuk menata masa depannya. Dia bekerja di rumah mengasah kemampuannya untuk dapat meraih impiannya. Dia mempelajari bagaimana mengoperasikan, bagaimana mengutak atik sebuah komputer dengan baik karena dia punya tujuan. Dia berjuang dan membekali diri sebelum menjemput impiannya.


Berkumpul dan menikmati masa sekolah boleh-boleh saja tapi jangan terlena pada duniamu. Karena keras kehidupan di masa depan menanti anda. Jika anda terlena pada keadaan yang semu, anda akan tertindas di dunia kerja. Karena yang mereka butuhkan orang-orang yang punya talent dan kemauan yang besar untuk maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun