Mohon tunggu...
Firda Fatimah
Firda Fatimah Mohon Tunggu... Tutor - Belajar

IG : @fatim_firda

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selaksa Rahsa Rasa

12 Januari 2021   15:15 Diperbarui: 13 Januari 2021   16:26 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Pixabay

Rasa itu kian menggelebah. Mungkin bukan ajunku menenun akara, ketika dekap itu bahkan terlepas dan menjauh. Segenap akara laksana bumantara, luas tapi nyatanya sesak.

Selaksa rasa tengah tergila-gila. Manis tapi pedih. Ngilu dirasa. Senandika menangis, berderai-derai lara. Namun, masih setia, katanya.

Kidung rasa masih merdu meski telah sumbang. Berkeriau bahwa seorang kamu itu amerta, teramat indah, hingga sarayu membawaku berangan. Namun, ternyata aku lupa, aku siapa untukmu?

Batu, 12 Januari 2021

---

Rahsa : rahasia
Akara : bayang
Amerta : tidak terlupakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun