Mohon tunggu...
Firda Fatimah
Firda Fatimah Mohon Tunggu... Tutor - Belajar

IG : @fatim_firda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Kenali "Smiling Depression", Tameng Diri yang Sedap-sedap Ngeri

25 Desember 2020   04:49 Diperbarui: 7 April 2022   12:35 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi smiling depression - pixy.org

Gejala smiling depression sangat susah dikenali. Mengapa? Karena orang dengan gejala penyakit depresi ini selalu berusaha memasang senyum. Mengapa orang tersebut selalu berusaha menghadirkan senyum di tengah keadaanya yang carut marut tak karuan?

Kemungkinan sangat besar keadaan tersebut dilakukan karena ia tidak ingin menjadi beban untuk orang lain. Ia merasa bahwa dengan terus tersenyum maka orang-orang di sekitarnya jadi tidak terepotkan olehnya.

Namun ada juga alasan lain yang menyebabkan orang dengan smiling depression tidak mau menampakkan kondisi aslinya. Ia merasa malu, karena stigma masyarakat yang menganggap bahwa orang yang mengalami depresi berarti ia adalah orang gila. 

Ia takut tidak diterima oleh masyarakat karena kondisinya yang sedang terpuruk. Lelaki yang dianggap mempunyai sisi maskulinitas tinggi mungkin akan dengan mudah mengalami ini, karena mereka merasa bahwa menangis bagi lelaki adalah hal yang memalukan.

ilustrasi senyum terpaksa - BeritaSatu.com
ilustrasi senyum terpaksa - BeritaSatu.com

Beberapa orang bahkan kita dan orang di sekitar kita mungkin sudah menyadari akan gejala-gejala depresi yang dialami. Namun sebuah penolakan dilakukan dengan menyatakan bahwa diri sedang dalam keadaan baik-baik saja. 

Sebuah ketidakjujuran ini dilakukan sebagai tameng untuk menghadapi kerasnya hidup dan sebagian mereka percaya bahwa dengan senyuman itu mereka mendapatkan kekuatan tersendiri.   

Namun, jika kondisi ini terus-terusan dialami, dipertahankan dan tidak segera ditangani, bukan tidak memungkinkan orang dengan smiling depression akan memilih untuk mengakhiri hidupnya. 

Bunuh diri dianggap sebagai jalan terbaik untuk mengakhiri semua penderitaan yang ia alami. Maka dari itu, orang dengan "depresi tersenyum" ini jauh lebih berbahaya dengan depresi-depresi lainnya yang masih tertangani oleh orang-orang terdekat dan medis.

Kehidupan memang tidak selalu berkisah tentang hal-hal yang mudah dan menyenangkan serta hal-hal yang kita inginkan. Hal-hal susah, sedih, dan yang tidak kita inginkan dapat juga hadir dan tak dapat kita hindari. 

Maka dari itu jika kita merasa tak cukup mampu untuk menghadapinya, cobalah yang pertama untuk jujur kepada diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun