"Belajar sambil bermain, bermain sambil belajar"
Agaknya jargon diatas sudah tak asing lagi di telinga kita. Bermain memang tak hanya berfungsi untuk bersenang-senang atau menghibur diri, melainkan bisa lebih dari itu jika kita mampu memanfaatkannya dengan tepat.
Dalam proses pembelajaran, bermain atau melakukan permainan dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsinya yaitu sebagai kegiatan yang rekreatif dan juga edukatif. Permainan dapat menjadi salah satu strategi dalam melaksanan kegiatan belajar mengajar pada siswa agar proses pembelajaran tidak terkesan monoton.
Guru sebaiknya tak mengesampingkan permainan untuk disertakan juga dalam proses pembelajaran. Karena permainan memiliki pengaruh yang tak kalah penting untuk meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tak hanya itu, permainan dapat pula difungsikan sebagai penguatan (reinforcement) atau salah satu cara mengevaluasi siswa setelah menerima materi yang disampaikan oleh guru dengan suasana menyenangkan.
Adapun menurut Hidayat dan Tatang dalam buku yang berjudul "Permainan, Simulasi, dan Main Peran dalam Pengajaran Bahasa"Â disebutkan bahwa pentingnya permainan dalam proses pembelajaran, antara lain:
a) Permainan mampu menghilangkan kebosanan
Fokus siswa dalam mengikuti pembelajaran bisa dibilang tak bisa berlama-lama. Maksimal dua puluh menit siswa kemungkinan bisa fokus mendengarkan penjelasan guru, selebihnya pasti akan banyak ditemukan siswa yang bicara sendiri, izin ke toilet, ganggu teman sebelah, melucon dan semacamnya.Â
Hal tersebut dapat dimaklumi karena muncul kebosanan pada beberapa siswa. Nah dengan melakukan permainan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan materi pada hari itu, maka kebosanan siswa akan dapat diminimalisir.
b)Â Permainan memberikan tantangan untuk memecahkan masalah dalam suasana gembira.