Mohon tunggu...
Fatimah Bilqis
Fatimah Bilqis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014 | Pecinta black coffee and tea | hanya seorang perempuan yang suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sejarah Yang Terkubur di Dalam Gundukan Tanah, Candi Abang

14 Januari 2015   04:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:12 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada umumnya candi-candi di Indonesia memiliki keunikan dan kemegahan pada arsitektur bangunannya. Namun Candi Abang di Yogyakarta inimemiliki keunikan tersendiri. Meskipun bangunan candi tidak berdiri megah, namun memiliki pesona tersendiri. Candi ini terkenal dengan bukit teletubbis nya Yogyakarta. dikarenakan bangunan candi yang tinggal puing-puingnya tersebut telah ditumbuhi dengan rerumputan sehingga membentuk sebuah gundukan tanah menyerupai bukit. Banyak orang yang datang kesana kemudian bertanya “Namanya Candi Abang (merah), tapi kok tidak ada candinya ya?” memang jika dilihat disana tidak terdapat bangunan megah yang menyerupai candi. Dan kita tidak akan menemukan bangunan candi seperti pada umumnya. Karena Candi Abang yang dibangun sekitar abad ke-9 sampai abad ke-10 ini hanya tersisa puing-puingnya yang berada dibalik bukit rerumputan. Candi tersebut dinamakan Candi Abang (merah) karena tersusun dari batu bata yang berwarna merah. Jika lebih teliti melihat sekeliling, kita akan menemukan sisa-sisa batu bata merah penyusun bangunan Candi Abang. Bentuk candi Hindu ini berupa segi empat dengan ukuran 36 m x 34 meter. Pada waktu pertama kali ditemukan, dalam candi ini terdapat arca dan alas yoni lambang dewa Siwa berbentuk segidelapan.

14211599861220930128
14211599861220930128

Lokasi Candi Abang berada di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman Yogyakarta. Untuk mencapai kesana lebih mudah jika menggunakan motor. Kalaupun menggunakan kendaraan roda empat masih memungkinkan meskipun jalanan agak kecil. Sayangnya, akses transportasi umum tidak menjangkau tempat tersebut karena berada disebuah desa yang jauh dari jalan raya. jalan yang akan dilalui menuju ke candi cukup bagus meskipun kecil dan berkelok-kelok. Setidaknya sudah beraspal meskipun disepanjang jalan menuju kesana tidak terdapat lampu jalan, sehingga perlu berhati-hati jika memlalui jalan itu pada petang hari.

142116080832285502
142116080832285502

Wisata ke Candi Abang belum dikelola dengan baik. Untuk masuk ke kawasan Candi Abang pengunjung tidak dikenakan biaya. Hanya membayar biaya parkir sebesar 2000 rupiah. Karena letaknya yang berada di atas bukit yang dikelilingi banyak pepohonan, menjadikan pengunjung yang ingin masuk kedalam harus berjalan kira-kira sekitar 100 meter untuk mencapai puncak. Dari jalan masuk menuju puncak, sepeda motor memang tidak bisa lewat. Akan tetapi, ada jalur khusus untuk para penyepeda (bikers). Jalanan yang tidak rata dan menantang membuat sensasi tersendiri untuk bikers.

1421160450759627600
1421160450759627600

Pada waktu sampai di puncak Candi Abang, kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah. Disebelah utara Gunung Merapi terlihat dengan gagahnya. Sedangkan disebelah timur terlihat hijaunya perbukitan Gunung Kidul. Sedangkan disisi lainnya nampak sawah-sawah yang masih hijau. Dengan lokasinya yang dekat dengan Bandara Adi Sucipto, akan terlihat pesawat yang melintas. Candi Abang sekarang ini sedang menjadi lokasi yang ramai dibicarakan kawula muda, khususnya warga Jogja. Sering disebut-sebut dengan New Zealand-nya Jogja maupun bukit Teletubbies-nya Jogja. Tidak heran jika setiap akhir pekan tempat tersebut akan ramai dikunjungi oleh muda-mudi. Mereka biasanya mengetahui tempat tersebut dari internet.

14211607271899176220
14211607271899176220

Beberapa tips jika ingin pergi ke Candi Abang yang pertama yaitu siapkan kendaraan pribadi dengan kondisi yang prima. Sehingga tidak mengalami kesulitan ketika melewati tanjakan serta dan mengatur kecepatan ketika menuruni bukit. Yang kedua yaitu persiapkan makanan dan minuman yang cukup. Karena disana tidak ada satupun warung dan orang yang berjualan. bahkan didekat kawasan Candi Abang hanya terdapat beberapa rumah saja yang berdiri disana.Yang ketiga yaitu gunakanlah sepatu atau sandal yang nyaman dan tidak licin. Sehingga ketika kita menaiki puncak Candi Abang akan terasa nyaman. Hal yang terpenting yaitu hindari ke Candi Abang pada waktu musim kemarau. Karena rumput yang hijau dipuncak bukit akan berubah menjadi kecokelatan. Dan tips yang paling penting yaitu, jangan lupa membawa kamera!!

14211602611345958780
14211602611345958780

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun