Mohon tunggu...
Fatih Romzy
Fatih Romzy Mohon Tunggu... Penulis

Penyuka Olahraga, Film, Musik dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Legenda Si Iblis Piacenza Penakluk Ular Raksasa

13 Mei 2025   14:15 Diperbarui: 13 Mei 2025   14:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simone Inzaghi dalam laga melawan Venezia di Serie A (Getty Images/Marco Luzzani

UEFA Champions League 2024/2025 menyajikan banyak cerita. Satu yang paling menarik, tentu kesuksesan Internazionale Milan menembus final. Kisah ini tentu bukan cuma soal kisah kesuksesan tim sarat sejarah. Ini juga menjadi kisah Si Iblis Penakluk Ular Raksasa.

Si Iblis dari Piacenza, secara mengejutkan, datang ke Milan untuk menaklukkan. Dia mendarat di Kota Mode untuk menjadi penguasa. Saat tak banyak yang bisa menaklukkan Si Ular, Si Iblis berhasil menjadi melakukannya. 'Ular Terkasih' asuhannya bahkan tidak hanya menjadi penakluk Milan, tapi juga Eropa.

Ini adalah cerita dari Simone Inzaghi. Seorang pelatih underrated, yang menyandang julukan 'Si Iblis' bukan tanpa alasan. Seorang juru taktik yang tahu bagaimana caranya menang, menggunakan strategi trademark dari Italia. Seperti apa? Simak di bawah!

'Iblis' yang Diremehkan

Lahir pada 9 April 1976, Simone Inzaghi harus merasakan hidup di bawah bayang-bayang semenjak masih menjadi pemain. Pria kelahiran Piacenza pernah mengenyam karir di sejumlah klub Italia. Namun, berbeda dengan sang kakak Filippo, Simone hanya melanglang buana di klub-klub semenjana.

Sejumlah klub yang pernah dibela Simone antara lain Piacenza, Carpi, Lazio, Atalanta dan Sampdoria. Berposisi sebagai seorang striker, sama seperti Filippo, Simone tidak banyak mendapat sorotan. Terutama karena statistiknya yang tidak setajam sang kakak.

Setelah tuntas berkarir sebagai pemain, Simone beralih profesi menjadi pelatih. Dari sinilah, 'Sang Iblis' memulai perjalanannya. Mengawali karir sebagai pelatih tim junior, allievi dan primavera Lazio, kesempatan besar akhirnya datang. Simone Inzaghi ditunjuk Elang Ibukota untuk menjadi caretaker sampai musim 2016/2017 berakhir setelah Biancocelesti memecat Stafano Pioli.

Skeptisme menyelimuti Inzaghi di awal karir karirnya sebagai allenatore. Namun, skeptisme akhirnya berubah menjadi optimisme ketika Inzaghi menjawab tantangan dengan meyakinkan. Inzaghi merengkuh dua titel Supercoppa Italiana, serta satu gelar Coppa Italia. Puncaknya, 'Sang Iblis' berhasil membawa Lazio bersaing memperebutkan scudetto di musim 2019/2020.

Simone Inzaghi, bertransformasi dari sosok yang dianggap remeh, menjadi sosok yang dicintai di Lazio. Buktinya, ketika sang pelatih memutuskan menerima pinangan Inter, banyak fans, bahkan presiden Claudio Lotito kecewa.

Penjinak Ular Raksasa

Titik balik Simone Inzaghi bermula dari Kota Mode, Milan. Kedatangan pelatih berjuluk Il Demone di Piacenza, ternyata untuk menjadi penakluk. Il Biscione, julukan yang melekat pada Inter, bukanlah tim yang mudah ditaklukkan. Selepas era Jose Mourinho, Inter mengalami kemunduran. 10 pelatih datang untuk berusaha menaklukkan Si Ular, tapi tidak ada yang pernah berhasil.

2019, Antonio Conte datang. Mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu ternyata punya cara ampuh untuk menaklukkan Si Ular. Inter dibawanya meraih scudetto pada musim 2019/2020. Kepergian Antonio Conte sempat membuat khawatir, karena 'Si Ular' bukanlah entitas yang mudah ditaklukkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun