Di tengah gemerlap dunia hiburan global, Ariana Grande bukan sekadar ikon pop global, tetapi juga cahaya dalam kegelapan dunia hiburan Hollywood seperti yang diberitakan, Ia adalah salah satu contoh nyata bagaimana figur publik bisa memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan pesan kemanusiaan, mengedukasi generasi muda, serta membentuk komunitas yang peduli. Kehadirannya di media sosial, panggung musik, hingga gerakan sosial menjadikan Ariana sosok yang relevan bagi saya dalam pembahasan literasi digital dan nilai-nilai kemanusiaan.
Dengan ratusan juta pengikut di berbagai platform digital seperti Instagram, Tiktok, dll. Ariana Grande bukan hanya seorang penyanyi tetapi ia juga komunikator ulung. Ia menggunakan media sosial sebagai wadah untuk berbicara tentang isu-isu penting seperti kesehatan mental, feminisme, hak asasi manusia, dan pentingnya edukasi politik.
Salah satu contohnya ketika tragedi bom Manchester terjadi pada 2017 pada saat Ariana Grande mengadakan tur dunia, Ariana bukan hanya tampil sebagai korban yang selamat, tetapi juga sebagai pemersatu yang mengadakan konser "One Love Manchester" yang bertujuan untuk mengenang dan menggalang dana bagi para korban bom Manchester. Sebagai informasi, bom itu menewaskan 22 orang dan melukai puluhan orang lainnya. Aksinya itu menunjukkan bahwa platform digital bisa menjadi alat pemulihan dan solidaritas kemanusiaan.
Ariana sering menunjukkan bahwa menjadi melek digital bukan cuma soal tahu teknologi, tapi juga soal sikap. Ia mengingatkan pengikutnya tentang bahaya komentar jahat, pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah tekanan media sosial, serta pentingnya berpikir kritis sebelum menyebarkan informasi. Salah satu contohnya di dalam postingan story Instagramnya pada tanggal 7 April 2019 ia berkata "I want to remind you guys to protect your peace and your energy and to not forget to take care of yourselves, and protect your space," ia mengatakan kepada penggemar instagramnya agar selalu menjaga kedamaian hati, energi, dan menjaga fisik.
Selain itu, baru-baru ini Ariana Grande juga menyuarakan untuk genjatan senjata terhadap israel secara tidak langsung pada Mei 2024, ia menunjukkan dukungannya terhadap Palestine Children's Relief Fund (PCRF) melalui Instagram story-nya. Dimana itu berfokus pada pemberian bantuan medis dan kemanusiaan khususnya pada anak-anak yang terdampak.
Lebih dari itu, melalui wawancara, unggahan pribadi, hingga kerja sama dengan organisasi sosial, ia mengedukasi penggemarnya agar menjadi netizen yang bijak dan empatik. Ini menjadi contoh bagaimana selebritas bisa membentuk budaya digital yang lebih sehat dan inklusif. Lagu-lagu Ariana, seperti No Tears Left to Cry, God is a Woman, atau Be Alright, bukan hanya catchy, tetapi juga sarat makna. Ia menyuarakan kekuatan perempuan, harapan di tengah luka, dan pentingnya mencintai diri sendiri. Di balik glamor, ia membawa pesan universal tentang keberanian, ketahanan, dan cinta beserta nilai-nilai kemanusiaan yang tak lekang oleh zaman.
Berikut pejelasan lewat link,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI