Mohon tunggu...
Fathurrachman Zuhdi
Fathurrachman Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi || Media Enthusiast

Senang berdiskusi dan berbicara tentang media dan dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bercocok Tanam Tanpa Tanah dengan Hidroponik

22 April 2021   16:49 Diperbarui: 22 April 2021   16:55 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi: Metode Cocok Tanam Hidroponik

Dok. Pribadi: Sistem Wick dalam Hidroponik
Dok. Pribadi: Sistem Wick dalam Hidroponik
Kedua, mengawasi pemberian nutrisi dan pengawasan terhadap suhu. Nutrisi yang diberikan sesuai aturan atau formula tergantung tingkat pertumbuhan tanaman. Sedangkan, untuk daya hama, karena metode ini menggunakan media air maka bisa dilakukan dengan penghilangan penggunaan pestisida kimia dan digantikan dengan pestisida nabati. Tumbukan dari bawang putih atau rendaman tembakau bisa dijadikan sebagai pestisida nabati. Begitu juga dengan pengawasan terhadap suhu, karena ada sebagian sayuran atau tanaman yang tidak kuat kalau suhunya terlalu tinggi, contohnya selada, jika suhunya terlalu tinggi maka daunnya akan cepat layu. Hal tersebut bisa disiasati dengan pemberian atap yang transparan agar cahaya matahari dapat terblokir oleh atap tersebut.

Cuaca ketika hujan juga dapat memengaruhi nutrsi yang ada di dalam air Hidroponik. Jadi penyerapan tumbuhan bisa tidak maksimal karena ada kemungkinan tercampur dengan air hujan sehingga kandungan nutrisi bisa berkurang. Maka bisa diatasi dengan pemberian atap agar air hujan tidak bercampur dengan Hidroponik.

“Pengecekan sih sebenarnya bisa dilakukan setiap hari ya, tetapi gak maksimal. Tergantung cuaca aja, kalau cuaca terlalu terik cairan dan nutrisi akan cepat terserap sehingga akan lebih tinggi kandungan nutrisinya, begitu juga sebaliknya. Jadi, sebenarnya lebih ke menstabilkan kandungan nutrisi, bisa dengan memakai atap transparan agar tanaman bisa tetap segar, tutur Pak Adi.

Dok. Pribadi: Hasil Panen Sawi dari Pengaplikasian Hidroponik
Dok. Pribadi: Hasil Panen Sawi dari Pengaplikasian Hidroponik
Beliau menjelaskan bahwa ada juga tanamannya yang layu seperti terbakar akibat matahari yang terlalu terik karena cahayanya yang langsung memapari tanaman. Akan tetapi, beliau juga menegaskan tidak semua tanaman seperti itu, ada juga tanaman yang memang membutuhkan cahaya secara maksimal.

“Kalau untuk tanaman-tanaman tertentu ada yang membutuhkan secara maksimal. Biasanya itu tanaman-tanaman buah ya, seperti tomat, cabe, terkena cahaya matahari itu bagus. Namun, untuk sayur-sayur tertentu itu gak boleh maksimal pengenaan cahayanya,” jelas Pak Adi.

Selanjutnya terkait penjagaan hama. Beliau menjelaskan bahwa jangan sampai ada hama, terutama hama putih yang biasanya terdapat di bagian bawah atau balik daun dan hama belalang. Penyemprotan pestisida nabati bisa dilakukan rutin dua kali sehari, atau tiga kali dalam seminggu. Jamur pun juga memengaruhi pertumbuhan tanaman, biasanya jika cuaca sedang hujan atau lembab sehingga memang perlu pengawasan.

Lalu adapun salah satu kekurangan dari metode Hidroponik menurut Pak Adi yaitu pada alat yang cenderung mengeluarkan biaya lebih. Pembelian alat-alat dan pembayaran arus listrik menjadi faktor kekurangan dari metode bercocok tanam ini.

“Lebih mahal pada alat karena kita mesti menyiapkan modul Hidroponik tersebut dari, menyiapkan instalasinya seperti paralon, pembelian nutrisi, lalu pompa dan penggunaan listrik untuk mengalirkan air secara terus menerus,” ungkap Pak Adi.

Namun, jika dilihat dari keuntungannya yaitu dari efesiensi waktu dalam kecepatan hasil panen, nutrisi cukup terjaga, dan alat-alat yang disebutkan terbilang awet atau jangka yang panjang dalam penggunaannya sehingga tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk membeli peralatannya. Terlebih lagi, penghematan juga bisa dilakukan dengan menggunakan sistem wick sehingga tidak perlu membutuhkan listrik untuk memompa air. Pemanfaatan lahan yang tidak begitu besar juga menjadi poin plus dalam metode ini, karena tidak perlu memerlukan lahan besar untuk melakukannya.

Dok. Pribadi: Hidroponik di Kediaman Narasumber
Dok. Pribadi: Hidroponik di Kediaman Narasumber
Metode Hidroponik ini bisa dikatakan sebuah perkembangan dari ilmu pengetahuan dalam bidang pertanian. Pak Adi pun menyebutkan bahwa metode ini adalah metode bertani di masa depan karena pemanfaatan lahan secara terbatas bisa dilakukan. Kita bisa menanam secara vertikal (ke atas) dan tidak begitu membutuhkan lahan secara horizontal sehingga bisa dilakukan di teras rumah, di gang-gang, bahkan di atap rumah sepanjang masih terkena sinar matahari.

Metode ini pun juga tidak bergantung dengan cuaca karena kegiatan menanam pun bisa dilakukan di dalam rumah dengan penggunaan lampu UV sebagai pengganti dari sinar matahari.

Jadi, buat kalian para pecinta tanaman dan yang hobi bercocok tanam, apakah sudah tertarik mencoba metode Hidroponik ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun