Mohon tunggu...
@boo.book
@boo.book Mohon Tunggu... -

Penggiat hemat ,aktivis gratis, pecinta kata. IG: @boo.book Blog: www.reviewbuku99.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Review Buku Kurir-Kurir Kemerdekaan, Kesaksian Para Pembawa Berita Kemerdekaan

16 Maret 2019   09:21 Diperbarui: 16 Maret 2019   09:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tagkapa layar pada instagram/boo.book

Judul: Kurir-Kurir Kemerdekaan
Penulis: Hardjana HP dan Djoko Dwinanto
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun cetakan: Cetakan ketiga, 2001
Jumlah halaman: 176 hlm.
ISBN: 979-407-152-8

Dari sampulnya bisa disimpulkan ini buku lama. Cetakan pertamanya pada tahun 1988. Kertas atau mungkin tintanya pun kurang baik , sehingga sebagian tinta sedikit tembus ke halaman baliknya. Jenis front yang digunakan juga kurang ramah di mata.

Kualitas buku ini secara fisik memang kurang, jika dibandingkan dengan buku-buku saat ini. Tapi kandungannya tetap mantap.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Namun karena keterbatasan alat komunikasi saat itu. Informasi itu belum menjangkau daerah-daerah pelosok, khususnya di luar Pulau Jawa.

Diseleksilah pemuda yang siap dan bersedia dikirim ke luar jawa, untuk menyebarkan informasi mengenai proklamasi. Soeroso Prawirodirjo dan Gatot Iskandar masuk di dalamnya.

Umur para pemuda itu di bawah 20 tahun. Bahkan ada yang belum pernah kemana-mana. Sudah ditugaskan ke luar Jawa.

Maka berangkatlah mereka dengan bekal seadanya. Usia mereka membuat sering dipandang sebelah mata, meyakitkan memang. Belum lagi saat itu tentara sekutu dan tentara belanda datang kembali. Di beberapa daerah pun tentara jepang masih berkuasa. Kondisi sarana transportasinya benar-benar menguji kesabaran.

Tentu ada pengalaman manisnya. Bertemu tokoh penting, disambut dengan baik. Pergi ke malaysia, bertemu dengan gerakan-gerakan kemerdekaan malaysia.

Membaca buku ini, memberikan kita gambaran keadaan indonesia di saat itu. Kalimat dan kata di buku ini mengalirkan semangat, menyadarkan kita akan perjuangan para pendahulu. Dan menghadirkan sosok-sosok pemuda yang rela berkorban. Serius, awal-awal baca, dada rasanya sesak menahan haru.

Secara garis besar buku ini mengisahkan pahit-manis perjalanan para relawan. Dari bertemu gadis PMI hingga bertemu mayat tentara Inggris yang mengapung. Naik mobil sedan (di jaman itu sudah termasuk pengalaman 'wah') hingga naik bis yang mogok di tengah hutan yang dihuni macan. Seru pokoknya....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun