Mohon tunggu...
@boo.book
@boo.book Mohon Tunggu... -

Penggiat hemat ,aktivis gratis, pecinta kata. IG: @boo.book Blog: www.reviewbuku99.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Novel "Bayang-bayang Hitam" Karya Najib Kailani

30 Desember 2018   16:56 Diperbarui: 30 Desember 2018   17:09 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul : Bayang-Bayang Hitam
Penulis : Najib Kailani
Penerjemah : Rudy Wahyudi
Penerbit : PT. Syamil Cipta Media
Kategori : Novel Sejarah
Tahun cetakan : Cetakan Pertama/ Januari 2002
Jumlah halaman : 202 Halaman
ISBN : 979-9435-61-73

Pertama kali melihat novel ini saya kurang tertarik. Ya...karena Cover buku dan ilustrasi di dalam buku ini, yang agak aneh, membuat saya takut. Maklum waktu itu masih SD.

"Kenapa kita tidak menghancurkan dinding penjara kerahiban yang dibangun oleh orang orang gila itu di dalam pikiran kita?mengapa kita tidak mengembalikan pikiran kita seperti semula lalu kita diskusikan masalah dengan pikiran baru tanpa menggunakan pikiran lama? Apakah tidak mungkin justru kitalah yang berada dalam kesesatan sedangkan musuh kita dalam kebenaran?" ( Hal.17 )

Dengan latar belakang kerajaan Ethopia di awal abad ke 20. Penulis menceritan pergolakan batin Iyasu, Kaisar muda yang memimpin namun dibayang bayangi pengaruh gereja.

Keputusan Iyasu yang memperbolehkan rakyat membangun rumah peribadatan masing-masing, membuat pihak gereja merasa gerah. Dimulailah konflik-konflik khas kerajaan.

Novel ini menggunakan bahasa sastra. Cocok untuk para pecinta satra dan cukup menghibur bagi orang awam seperti saya. Meskipun terkadang merasa risih dengan kalimat-kalimat yang terasa berbelit.

Yang membuat buku ini menarik bukan hanya isinya tapi juga pengarangnya.

Beliau adalah Najib Kailani. Lahir 10 Juni 1931di Syarsabah, Provinsi Al-Gharbiyah, Mesir. Beliau disebut salah satu pioner sastra dan teater islam. Dijuluki juga sebagai pelopor dakwah bil novel dan sastrawan haraki. Tentu beliau juga merasakan jeruji besi.

Karya-karya beliau selalu disisipi nilai nilai kemanusian, islami dan kritik sosial. Uniknya beliau pernah menulis novel berjudul "Adza Jakarta" atau " Gadis jakarta".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun