Mohon tunggu...
Fathurrahman Helmi
Fathurrahman Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Sepakbola

Jika Menulis Bisa Membuatmu Abadi, Kenapa Masih Berdiam Diri. Ambil Penamu dan Goreskan di Kertas Putih Itu. | Kontak: Fathur99mbo@gmail.com fathurhelmi (Instagram) @fathoerhelmi (twitter)

Selanjutnya

Tutup

Bola

Argentina Vs Paraguay: Memuja Penalti!

30 Juni 2015   23:37 Diperbarui: 30 Juni 2015   23:37 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warning!: Tulisan ini mengandung konten pribadi. Niatnya cuma sharing. Merasa tidak nyaman sok close saja. Opini sesuai pengetahuan dan pemikiran saya. Anda tidak senang tulisan saya, saya tidak membenci anda. Ini style saya sok urusin style sendiri. #NamanyaJugaHidup.

[caption caption="Copyright by Goal.com"][/caption]

Ah, Sudah lama tidak menulis lagi di Kompasiana. Bukannya malas tapi memang perubahan tampilan dan fitur beta Kompasiana membuat akun saya sempat hang. Sekarang sudah lumayan mari bahas sesuatu yang wajib kalau di pertengahan tahun yaitu Kompetisi antar negara. Kali ini apa lagi kalau bukan Copa America Chile 2015.

Saya dulunya suka membuat preview pertandingan selama jadi analis di sebuah web online di Aceh. Tapi kali ini beda ahaha. Tidak dikejar dengan deadline. Langsung ke preview kita kali ini. Semifinal kedua Copa America 2015 akan berlangsung pada Rabu pagi, 1 Juli 2015 antara Argentina Vs Paraguay yang notabene sudah bertemu di laga penyisihan grup B beberapa waktu lalu.

Memang sih pemenangnya adalah Argentina dengan skor 2-1 tapi tetap saja berbedalah antara penyisihan grup dan semifinal. Ya kalau penyisihan grup laksana anak kecil rebutan permen lollypop sementara semifinal seperti dua lelaki berebut wanita idaman padahal sang wanita gak suka kedua-duanya :)

Argentina melalui Gerardo 'Tata' Martino seakan-akan bermain cari aman di setiap pertandingannya. Tim yang merupakan musuh bebuyutan Brasil ini minim gol dan menang dengan skor yang yah kalah sama Tarkam. Lucunya seakan-akan mereka mengalahkan tagline Bkkbn yang bilang dua anak aja cukup. Mereka merasa satu gol saja cukup karena kalau banyak-banyak tabungan golnya habis. Lho!

Paraguay? seperti biasa dengan status Underdog selalu saja punya cara untuk membuat yang lain kelimpungan. Terutama saat lawan Brasil. Tidak perlu lah Ball Posession dan capek-capek cetak gol dengan Open Play, yang penting Penalti Harga Mati! Bayangkan saja jika tanpa Penalti di 90 menit waktu normal melawan Brasil, pasti mereka takkan bertemu Adu Penalti yang mereka berhasil lagi. Duh... Jangan-jangan latihannya cuma latihan penalti doang. Kan kita semua tahu Copa America kali ini tanpa adanya Extra Time jadi latihan penalti nampaknya lebih ditekankan bagi kedua tim.

Kenapa? Argentina minim sekali kreativitas di bawah Tata Martino. Tata tidak bisa mengubah cara menyerang ketika mereka gagal mencetak gol dari berbagai sisi Open Play. Bagaimana bisa Aguero, Tevez, Messi, Di Maria, Higuain hingga Pastore tidak mampu mencetak gol kala melawan Kolombia? Apa Ospina terlalu hebat? Saya jadi ingat ketika salah seorang pengamat bola menekankan kegagalan total di Barcelona tidak bisa menjadi pelajaran bagi timnas Argentina yang malah memilih Tata Martino. Padahal di Semifinal semua pelatih yang ada atau keempat pelatih asalnya dari Argentina tapi hanya Tata yang seakan-akan tidak punya hal menonjol bagi para Pundit Sepakbola.

Padahal seorang Tata Martino membawa lawannya yang akan dihadapinya di Semifinal yaitu Paraguay di performa mengesankan ketika melatih tim tersebut. Selama rentang waktu 2007-2011 melatih Paraguay dia berhasil membawa Paraguay ke Perempatfinal Piala Dunia 2010 dan Final Copa America 2011. Tapi, Melempemnya performa melatih Tata mempengaruhi pemain yang dilatih terutama Lionel Messi. Sekali lagi Messi dibawah Tata tidak pernah bagus. Bahkan Messi hanya bisa mencetak satu gol di Copa America kali ini itupun bukan dari Open Play. Messi juga bermain sebagai pelayan dari striker yang ada. Selalu dilayani di Barca oleh Xavi, Iniesta bahkan Rakitic. Messi harus berjuang keras hingga turun ke tengah lapangan untuk menjemput bola.

Ketidakefisiennya Argentina akan melawan Kemampuan Paraguay dalam melihat celah. Ini yang cukup berbahaya untuk Argentina. Jika Argentina bermain selayaknya Brasil dengan penguasaan bola sangat bagus tapi tidak bisa memanfaatkan peluang maka Paraguay tahu persis memanfaatkan sekecil apapun ruang tembak maupun kesempatan yang ada.

Paraguay yang dipimpin Ramon Diaz di kursi kepelatihan menurut saya Fenomenal. Bagaimana seorang pelatih yang juga berasal dari Argentina bisa memimpin tim padahal cuma 3 kali mencicipi laga pemanasan menjelang Copa. Dua di Maret dan satu lagi ada di bulan Juni sebelum Turnamen. Bahkan tidak ada satupun yang bisa disebut bagus untuk modal ke Copa America. Memang sih statistik tidak bisa dipakai untuk yang beginian. Toh, Brasil yang menang terus selama Uji Coba keok sama tim Paraguay. Entah karena trauma atau memang... Ah Sudahlah masa lalu :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun