Mohon tunggu...
Fathur Novriantomo
Fathur Novriantomo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Seringnya menulis soal film.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bucin : Rom-Com yang Lebih dari Sekedar 'Film Youtuber' ?

19 September 2020   10:51 Diperbarui: 19 September 2020   11:40 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Netflix.com

Kelas Anti-Bucin, sebuah kelas yang membuat anda tidak lagi menjadi seorang budak cinta, dengan metode pengajaran dan ‘pembelajaran’ yang extreme, jika kelas seperti ini benar adanya di dunia nyata, akankah kalian mengikuti kelasnya?

Film ini menyoroti 4 tokoh sahabat dengan berbagai latar belakang hubungan mereka dengan pasangannya masing-masing.  Andovi dengan hubungan yang tingkat ke-bucin-an nya menyentuh level akut, Tommy yang sudah bertunangan, semakin takut dan berhati-hati terhadap pasangannya, Jovial yang sudah 4 tahun menjalin hubungan dan mulai hilang rasa, dan Chandra yang jomblo…terus loe ngapain ikut kelas anti-bucin, Chan? 

Film terbaru dari Rapi Films ini merupakan film debutan Chandra Liow sebagai sutradara film panjang –yang seharusnya juga bisa disebut film layar lebar. Dalam berbagai kesempatan, saya sempat mendengar Chandra Liow sempat bilang kalau “ini bukan film youtuber!” untuk menegaskan bahwa kualitas film ini jauh lebih dari sekedar buatan seorang youtuber. Apakah benar begitu?

Segi cerita film ini mengambil fokus pada pemaknaan dan penggambaran istilah Budak Cinta, sebuah kata yang saat ini sudah tidak asing di kalangan masyarakat, khususnya remaja dan dewasa—yang punya pacar tentunya. Skenario yang ditulis Jovial da Lopez sebenarnya memiliki cara pandang yang unik dalam mendefinisikan kata budak cinta ini, terutama dari segi penggambaran seorang budak cinta yang terlalu terlena dengan kepentingan pasangann dan hubungannya sampai lupa kepentingannya sendiri.  Hal tersebut bisa diikuti lewat dinamika hubungan ketiga tokoh—Andovi, Tommy, dan Jovial yang masing-masing, secara sadar atau tidak, menggambarkan sebuah fase dalam suatu hubungan.

"...sementara elu! lupa dan mengkhianati keinginan diri lu sendiri, Bucin!"

Andovi yang berpacaran dengan Kiki, sedang berada pada tahap bucin yang sangat akut dimana Andovi rela mengorbankan semua tenaga dan waktunya untuk Kiki.  Sebuah hubungan yang penuh dengan tuntutan dan seakan memposisikan perempuan sebagai belenggu terhadap si lelaki dalam hubungan bucin akut ini. Cukup menarik dan sedikit komedik melihat sosok lelaki yang begitu menurut pada pacarnya, dan juga perempuan yang dengan mudahnya luluh dengan gombalan receh yang kerap dilontarkan si lelaki ketika situasi memanas. Apakah penggambaran hubungan bucin seperti ini realistis? Entahlah, saya tidak bisa relate, namun rasanya agak sedikit hiperbola walau untuk tujuan materi komedik film sekalipun.

Tommy yang sudah bertunangan dengan Julia, sedang berada pada tahap bucin yang penuh dengan kehati-hatian dalam mempertahankan hubungan mereka.  Hubungan Tommy-Julia ini seakan haurs dipenuhi kesamaan dan keserasian hati antar satu sama lain, terdengar wajar memang mengingat jenjang hubungan mereka selanjutnya yang jauh lebh dewasa dan sakral.

Jovial yang sudah berpacaran selama 4 tahun dengan Cila, sedang berada pada fase hilang rasa kepada pacarnya. Lalu bucinnya dimana? Tentu hubungan Jovial-Cila sudah melewati masa-masa bucinnya dan sedang berada pada fase jenuh.

Ketiga hubungan tokoh tersebut yang menjadi tombak penggerak cerita yang menarik untuk diikuti. Oh iya, hampir lupa, untuk karakter Chandra…tunggu, sebenarnya dia ngapain ya ikut kontribusi dalam cerita film ini? saya juga tidak tahu.

"Lo anak DC ya?!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun