Pandemi covid-19 menjadi satu alasan bagi pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial dengan menerapkan jaga jarak pada seluruh aspek kegiatan di Indonesia. Berbagai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan mengenai PSBB (pembatasan sosial berskala besar) mengharuskan para pekerja dan siswa untuk tetap berada di rumah saja.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Surat edaran tersebut mengharuskan segala kegiatan belajar mengajar tidak berlaku untuk sementara waktu selama pandemi covid-19.
Segala instansi pendidikan melakukan pembelajaran daring sesuai dengan peraturan yang ditetapakan oleh kemendikbud. Seperti pendidikan anak usia dini (PAUD) melakukan kegiatan belajar mengajar nya melalui daring tentu saja ini menjadi tantangan bagi tenaga pengajar, orang tua, dan murid paud itu sendiri.
Berikut yang saya kutip dari (Lestariningrum, 2017) pendidikan anak usia dini ialah pendidikan bagi anak berusia dini 0-6 tahun dimana pada saat umur ini menjadi usia emas bagi sang anak untuk mengembangkan pola pikir dalam pembentukkan karakter.
Dampak pembelajaran daring pada anak usia dini
Pembelajaran daring memiliki segala kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya terutama pada pendidikan anak usia dini, hal ini dikarenakan anak belum terbiasa memanfaatkan gadget sebagai alat pembelajaran juga lingkungan pembelajaran anak hanya di rumah. Peran orang tua dan guru dalam mengoptimalkan pembelajaran daring ini sangat penting demi terciptanya pembelajaran yang lebih efisien.
“Dengan diterapkannya pembelajaran daring juga memberikan manfaat pembelajaran daring menurut (Purmadi et al., 2018)” disebutkan terdiri dari 4 hal, yaitu:
- Meningkatkan Kadar Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhanceinteractivity).
- Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja (time and place flexibity).
- Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas ( potencial to reach a global audience) .
- Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as aechivable capabillities)
Secara efesiensi sangat mempermudah bagi anak usia dini untuk belajar dengan menggunakan metode daring dari dampak positifnya. Tetapi ada juga beberapa dampak negatif metode daring bagi anak usia dini hal ini disebabkan oleh kondisi emosi anak yang tidak terkendali akibat terlalu lama di rumah. Berikut beberapa dampak negatif dari metode daring bagi pada perkembangan anak.
“Menurut (Kusuma & Sutapa, 2020) di dalam jurnal pada hasil penelitannya menyebutkan bahwa ada 4 hal yang dirasakan oleh anak pada saat daring yang kemudian saya kembangkan sendiri yaitu”:
- Anak kurang bersikap kooperatif
Pembelajaran yang dilakukan dirumah pada saat pandemi covid-19 membuat anak terkadang kurang bersikap kooperatif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak atau ibu guru di sekolah yang di bantu di kerjakan bersama orang tua. Ini dikarenakan anak yang kurang terbiasa mengikuti sistem pembelajaran daring membuat anak menjadi tidak kooperatif.
- Anak kurang bersosialisasi
Karena metode pembelajaran daring membuat kemampuan anak dalam bersosialisai menurun ini karena lingkungan anak yang hanya di rumah saja dan tidak terjalinnya komunikasi sesama teman sekolahnya secara langsung. Sedangkan sosialisasi penting untuk mengembangkan kepercayaan diri anak.
- Anak yang sering merasa bosan