Mohon tunggu...
fathsa yatasya
fathsa yatasya Mohon Tunggu... Lainnya - artikel ilmiah

perbankan syariah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remaja Milenial Harusnya Menjadi Tiang Bangsa

28 Oktober 2020   11:55 Diperbarui: 28 Oktober 2020   12:30 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

28 Oktober dimana kita sering menyebutnya dengan Hari Sumpah Pemuda. Dimana dalamnya ada beberapa makna yang mendalam bagi sejarah bangsa ini dalam isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 itu, yakni ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda ini tercetus dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Namun dua tahun sebelumnya, seperti diungkap Sudiyo lewat buku Perhimpunan Indonesia sampai dengan Lahirnya Sumpah Pemuda (1989), telah dilakukan Kongres Pemuda I mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di Batavia (Jakarta). 

Sumpah Pemuda ini banyak sekali memiliki tujuan,dimana salah satunya yang dapat kita ketahui ialah memajukan pemuda pemudi bangsa Indonesia, memajukan persatuan bangsa Indonesia agar tidak terpecah belah dan dapat menyatukan pemuda pemudi di seluruh nusantara kita ini. Seperti apa yang kita tau bahwa Indonesia meupakan Negara dengan banyak suku, pulau, dan beraneka ragam budaya didalamnya maka dari itu munculnya Sumpah Pemuda ini yang mendorong pemuda dan pemudi untuk bergerak menyatukan bangsa.

Pada hari ini tanggal 28 0ctober 2020 kita memperingati dengan hari Sumpah Pemuda,dimana kita harus menghargai bagaimana pemuda dan pemudi di zaman dahulu mendukung untuk menyatukan bangsa Indonesia sehingga sekarang ini kita masih ada dengan banyak keragaman. Nah, bagi kita yang sekarang ini merupakan bangsa milenial atau bisa disebut Remaja masa kini hendaknya tidak melupakan bagaimana peluh dan keringat memperjuangkan Indonesia. 

Bagaimana cara kita tidak melupakan perjuangan mereka? Yaitu dengan cara tetap menanamkan dalam hati kita rasa cinta tanah air, kita juga harus membangun Indonesia menjadi Negara yang maju, kita juga tidak boleh melupakan bahasa kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia dimana bahasa Indonesia ini menjadi alat berkomunikasi kita kepada masyarakat Indonesia dari sabang hingga Merauke.

Dimasa pandemic seperi sekarang ini bukan saatnya kita acuh tak acuh terhadap bangsa namun kita harus tetap semangat mengobarkan semangat untuk saling bahu membahu. Lalu kita juga dapat menghentikan beberapa berita hoax yang banyak mencela bangsa kita ini, memanfaatkan media social sebagai sarana kita memberi content yang bermanfaat dan berkualitas mengenai perjuangan bangsa dan sumpah pemuda.

Tugas kewarganegaraan 

Penulis: Fathsa Yatasya 

Dari Perbankan Syariah 

Dosen Pembimbing: Ilham Hudi, S. Pd, M. Pd. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun