Mohon tunggu...
Fathinul Nabila
Fathinul Nabila Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa aktif di Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Mahasiswa aktif di Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Undip Ajak "Jumantik Cilik" Cegah DBD Saat Musim Hujan di Tengah Pandemi Covid-19

14 Februari 2021   13:43 Diperbarui: 14 Februari 2021   17:35 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#KKNTim1Periode2021 #p2kknundip #lppmundip #undip #KKNSukoharjo

Bekonang, Sukoharjo (24/01)- KKN Undip kali ini memang beda, di tengah pandemi Covid-19 mahasiwa dikerahkan untuk melaksanakan pemberdayaan di kampung halaman masing-masing, atau dikenal dengan “KKN Pulang Kampung”.

Awal tahun 2020 penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) muncul dengan kasus yang tinggi di Indonesia, di tengah pandemi Covid-19 (corona virus) yang sedang menjadi pusat perhatian masyarakat dunia. Berbagai macam penyakit yang muncul menunjukkan ancaman kesehatan masyarakat semakin meningkat terutama penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh binatang. 

Ancaman berbagai macam penyakit tidak terlepas dari faktor yang saling berkesinambungan antara perilaku manusia, lingkungan dan agent penyakit. Akhirnya tatanan baru dimulai, segala aspek perilaku masyarakat harus memperhatikan faktor kesehatan guna meminimalisir potensi munculnya penyakit.

Berdasarkan data dari BMKG bahwa puncak musim hujan awal tahun terjadi pada bulan Januari-Februari 2021. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, melihat fenomena tersebut, mahasiswa Undip tergugah untuk meningkatkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Dukuh Mojosari, Desa Bekonang, yang beberapa tahun terakhir ditiadakan karena terbatasnya sumber daya manusia dan dana. Tak putus akal, mahasiswa Undip menginiasi dan mengajak anak-anak sekolah dasar yang tinggal di lingkungan sekitarnya untuk menjadi Jumantik Cilik. 

Mengingat penderita DBD paling banyak anak-anak, maka menjadi salah satu langkah yang sesuai dengan permasalahan masyarakat. Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan keterampilan mereka disela-sela kegiatan jarak jauh atau daring dari rumah akibat pandemi Covid-19. Sejalan dengan tema KKN saat ini, Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.

Setelah melakukan berbagai survei pendukung baik dari aspek lingkungan, riwayat penderita DBD, kondisi program dan koordinasi dengan kader jumantik, ketua RT serta perizinan orang tua maka digalakkan kembali “Edukasi dan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di RT 03 RW 01 Dukuh Mojosari, Desa Bekonang”. 

Awal kegiatan dilakukan dengan mengedukasi anak-anak terkait penyakit DBD dan cara pencegahan menggunakan berbagai media seperti booklet, leaflet, video senam jumantik dan video PSN DBD 1 Rumah 1 Jumantik. Setelah kegiatan edukasi maka dilakukan demonstrasi langsung mengenali dan memusnahkan tempat-tempat potensial DBD di lingkungan sekitar.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Edukasi dan PSN dilakukan secara door to door. Hal ini dilakukan supaya lebih intensif dan memahami permasalahan warga terkait pemahaman dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk di rumah. Hasilnya masih ditemukan jentik di beberapa wadah-wadah yang menampung air seperti aquarium tak terpakai, ember bekas semen yang menampung air hujan dll, yang biasa kita anggap remeh di lingkungan sekitar. Para Jumantik cilik langsung memberi edukasi kepada warga terkait penyakit DBD dan cara pencegahannnya.

Kegiatan PSN dilaksanakan secara rutin, setiap minggu.  Harapannya masyarakat dapat secara mandiri mencegah dan melindungi diri dari ancaman penyakit di lingkungan sekitar disekitar salah satunya DBD.

*Kegiatan tersebut dilakasanakan sesuai dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

Reporter : Fathinul Nabila (Kesehatan Masyarakat-Entomologi Kesehatan)

Dosen Pembimbing Lapangan : Mahendra Pudji Utama, S.S., M. Hum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun