Mohon tunggu...
Fathin Firasyan Ramadanya
Fathin Firasyan Ramadanya Mohon Tunggu... Mahasiswa - sedang berprogress

Memiliki ketertarikan pada kepenulisan, berpikir kritis, menyelesaikan suatu masalah, dan public speaking.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Urgensi Kesadaran Masyarakat terhadap Perubahan Iklim

26 Oktober 2021   11:45 Diperbarui: 26 Oktober 2021   22:13 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Food Estate (Lumbung Pangan). Sumber: Greenpeace.id

Dewasa ini, perubahan iklim semakin nyata dampak buruknya dan semakin dirasakan oleh berbagai penjuru dunia, terutama Indonesia. 

Dari banyaknya masyarakat di Indonesia, tidak sedikit yang mengetahui apa saja perubahan iklim yang telah terjadi di Indonesia dan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Kebanyakan dari mereka, hanya mengetahui dampak dari perubahan iklim, salah satunya adalah mencairnya es di Last Ice Area, Kutub Utara. 

Pada kenyataannya, perubahan iklim berdampak sangat besar bagi kehidupan, bahkan bagi ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia. Beberapa dari mereka pun, tidak mengetahui bahwa manusia lah yang menjadi salah satu faktor terbesar adanya perubahan iklim. 

Dalam setahun ke belakang, pemerintah menerapkan program “Food Estate” atau proyek lumbung pangan, dengan menerapkan konsep ketahanan pangan di Indonesia, yang dilakukan berdasarkan konsep pertanian dan perkebunan. Apakah sudah terealisasi dengan baik? Pada kenyaatannya, proyek lumbung pangan malah menyebabkan krisis alam. 

Dilansir dari Majalah Tempo, 600 hektare hutan alam di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, telah digunduli untuk perkebunan singkong, yang merupakan aktivitas dari program Food Estate. Hal tersebut lah yang menyebabkan risiko karhutla (Kebakaran Hutam Alam) semakin meningkat dan menunjukkan bahwa dampak buruk dari perubahan iklim semakin terlihat. 

Proyek Food Estate yang telah dijalankan selama setahun ini, tidak hanya berdampak pada perubahan iklim, tetapi juga berdampak sangat besar terhadap ekonomi masyarakat Indonesia, terutama petani kecil. Politik pangan yang belum berpihak berpihak kepada petani kecil seperti harga, impor, kepemilikan lahan, dsb., yang menyebabkan semakin lemahnya perekonomian masyarakat ‘kecil’ di Indonesia. 

Perubahan iklim juga mengancam pekerjaan nelayan yang bergantung pada laut, sebagai mata pencaharian pokok untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kenaikan suhu permukaan laut, intensitas cuaca ekstrem, perubahan pola curah hujan dan gelombang besar yang menunjukkan semakin terlihatnya dampak buruk perubahan iklim bagi ekonomi dan sosial. 

Tidak hanya pada bidang ekonomi dan sosial, dampak perubahan iklim pada kehidupan juga berpengaruh pada bidang budaya, terutama masyarakat yang masih menjunjung tinggi tradisi adatnya, yang harus menyesuaikan dengan kebudayaan masyarakat perkotaan, sebagai salah satu akibat dari dampak adanya perubahan iklim.

SDGs no. 13. Sumber: sdgs.un.org/goals
SDGs no. 13. Sumber: sdgs.un.org/goals

United Nations (UN)  mendefinisikan  perubahan iklim sebagai perubahan suatu iklim di dunia yang disebabkan secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global (Gas Rumah Kaca : N₂, CO₂, CH₄, dll.) dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun