Mohon tunggu...
Fathin Amim Mufidah
Fathin Amim Mufidah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa sebagai Stimulasi Pendorong Sisi Kreatif Anak

14 Desember 2020   22:01 Diperbarui: 14 Desember 2020   22:14 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Usia dini merupakan masa-masa emas di mana anak mendapat kesempatan terbesar dalam hidupnya untuk mencoba banyak hal baru, yang akan meningkatkan mutu dan kualitas hidupnya hingga dewasa nanti. Untuk itu, semestinya para orang tua dan guru harus menyiapkan kebutuhan dan perhatian yang lebih baik lagi bagi anak dalam mempersiapkan pengalamannya.

Dengan mengajak anak bereksplorasi dan merangkai hal-hal yang baru diketahuinya, diharapkan juga dapat menciptakan dan meningkatkan sisi kreativitas dalam diri seorang anak.

Berbicara tentang kreativitas, tidak melulu mengenai hal yang berhubungan dengan seni dan sebangsanya. Kemampuan anak saat menemukan solusi dan jalan keluar dari suatu masalah juga merupakan kreativitas. Salah satu bentuk kreativitas lain yang harus dimiliki anak adalah kemampuannya dalam berbahasa.

Ketika anak mempelajari tentang tata cara berbahasa, tanpa disadarinya, otak dan pikirannya berupaya untuk berpikir kreatif. Seperti misalnya saat merangkai satu kata dengan kata lain sehingga menjadi satuan kalimat yang sempurna. Mungkin terdengar sepele, akan tetapi hal ini penting dipelajari sejak usia dini juga.

Ada banyak cara untuk upaya meningkatkan kreativitas anak melalui bahasa, salah satunya yaitu dengan berdongeng. Mungkin pada awalnya, si anak masih belum memiliki keberanian untuk menceritakan sebuah dongeng dengan lantang, jadi guru maupun orang tua harus mencontohkan terlebih dahulu.

Sedangkan anak-anak hanya mendengar dan menyimak dengan baik. Berikan contoh dengan suara yang lantang dan mimik yang tegas, agar anak dapat meniru dan membuat anak paham bahwa berbicara di depan kelas bukanlah suatu hal yang harus ditakutkan.

Untuk kemudian, saat anak-anak sudah terbiasa, usahakan untuk memancing anak agar mau berbicara di depan kelas. Selain berdongeng, mungkin bisa dimulai dengan menceritakan pengalaman, atau kegiatan sehari-hari dengan bahasa yang sederhana.

Dengan terus menerus dan rajin dalam berlatih mengolah kata-kata sehingga menjadi susunan kalimat yang sempurna, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa. Yang jika ditelaah lebih lanjut, ternyata juga dapat melatih kekreatifan anak.

Akan tetapi, untuk menerapkan hal tersebut dan supaya hasil yang diharapkan semakin maksimal, ada baiknya para orang tua juga terlebih dahulu melatih keberanian dan kepercayaan diri anak-anak. Mungkin dengan tidak terlalu dalam membatasi kegiatan anak saat mereka ingin mengeksplorasi dunia sekitarnya.

Jangan takut untuk membiarkan anak mencoba apa yang mereka inginkan. Biarkan mereka bereksplorasi. Untuk kemudian, jika mereka melakukan kesalahan, ingatkan dengan hati-hati agar anak tidak tersinggung dan enggan mencoba lagi.

Selanjutnya, ketika anak sudah berani menyampaikan cerita atau maju kedepan mendeskripsikan sesuatu, dan berhasil melaluinya dengan baik, pujilah anak dengan tidak berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun