Menjadi konsekuensi logis bahwa jika tidak ada pengetahuan dasar tentang logika maka dengan mudah masyarakat mengkonsumsi jenis kebohongan sosial semacam itu dan hal tersebut tentu sangat berbahaya untuk perkembangan demokrasi. Itu sebabnya logika menjadi dasar dan salah satu pondasi untuk menghasilkan kritisisme.
Politik dan demokrasi kita memiliki problem terkait Public Ethics. Ethics artinya keharusan atau normatifitas yang basisnya adalah argument.
Ethics lahir atas dasar susunan pikiran untuk mengahadirkan argumentasi dan ethics selalu menimbulkan konfrontasi argument. Sesuatu dapat dikatakan memiliki 'problem ethics' bila dia menuntut justifikasi rasional terhadap suatu problem. Feminisme kaya akan public ethics, kritik kebudayaan dan bahkan kaya akan metode yang dapat membatalkan mitos.
Dengan melihat persoalan dari segi kepentingan perempuan kita bisa mengatur ulang demokrasi. Karena pada dasarnya, hanya di dalam pengalaman perempuan kita dapat memahami seluruh jenis ketidakadilan. Oleh karena itu “feminism” memiliki power dalam mengegaliterkan bangsa dan menyusun ulang relasi warga negara yang sangat dikuasai oleh patriarkis.