Mohon tunggu...
Sosbud

Potensi Besar Sebuah Kabupaten Bernama Aceh Barat Daya

22 September 2016   23:27 Diperbarui: 26 September 2016   06:58 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Aceh Barat Daya merupakan sebuah kabupaten yang terletak diwilayah pesisir pantai barat selatan provinsi aceh, Aceh Barat Daya awalnya merupakan bagian dari kabupaten Aceh Selatan, dan akhirnya memisahkan diri dari kabupaten induknya dan membentuk kabupaten sendiri. Aceh Barat Daya Lahir pada 10 April 2002  sesuai dengan Undang Undang Nomor 4 Tahun 2002, dengan letak geografis 96º 34’ 57” – 97º 09 ’19” Bujur Timur dan 3º 34’ 24” -  4º 05’ 37” Lintang Utara. Aceh Barat Daya memiliki Luas 1.882,05 km2, Aceh barat daya memiliki 9 kecamatan dengan 132 gampong Serta jumlah penduduk 147.924 jiwa (data 2012).

       Aceh Barat Daya memiliki Ibu kota  Blangpidie, serta blangpidie dijadikan sentra pemerintahan dan perekonomian. Selain itu, juga diarahkan pengembangannya untuk mendukung kegiatan perkotaan seperti perdagangan, jasa dan permukiman. Pada intinya blangpidie manjadi CBD (central business district) nya Aceh Barat Daya. Dengan jumlah PDRB senilai  Rp. 736.958,44 miliar (2012) dan pendapatan perkapita sebesar  Rp14.189.981 pertahun dan  Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,27 % tentu menunjukkan potensi besar pada sebuah kabupaten yang kini berusia 14 tahun pada 2016 ini.

       Potensi sumber daya alam dan keunggulan komparatif yang dimiliki Aceh Barat Daya bakal menjadi pusat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi daerah dan antardaerah di Aceh, terkhusus pada jalur pantai barat selatan. Hal ini tidak lepas dari letak strategis kabupaten ini di pantai barat selatan provinsi aceh. Pertimbangan ini sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya ditinjau dari aspek pertumbuhan ekonomi, dimana Kabupaten ini memiliki kawasan Agropolitan untuk pengembangan sektor pertanian atau perkebunan. Lalu ada juga kawasan perkotaan sebagai pusat perekonomian, perdagangan, jasa dan permukiman.

       Di wilayah pesisir juga ada kawasan minapolitan yang ruangnya dapat dimanfaatkan untuk produksi perikanan tangkap, perikanan tambak, industri pengolahan hasil laut, konservasi kelautan dan  tentunya pariwisata. Selama akhir periode 2015-2016 perkembangan tempat rekreasi yang menjadi daya tarik wisatasan berkembang sangat pesat, seperti pulau gosong yang menawarkan keindahan bawah laut, serta ikan yang berenang di antara karang. Kabupaten dengan julukan Nanggroe Breuh Sigupai ini juga memiliki potensi pertambangan cukup besar terutama bijih besi dan emas.

       Sudah jelas dengan berbagai potensinya akan menjadikan kabupaten ini menjadi sebuah kabupten yang patut di perhitungkan di wilayah pantai barat selatan provinsi aceh. Kini tinggal menunggu kebijakan dan arahan dari pemimpin setempat apakah dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki agar dapat menumbuhkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka kemiskinan serta menaikkan taraf kehidupan serta kesejahteraan rakyat aceh barat daya. Hanya pemimpin yang baik, cerdas dan tepatlah yang dapat melihat potensi ini sebagai dasar dari kemajuan sebuah daerah.

Sumber :

Ewako, Ridwan. 2013. Aceh Barat Daya. Dalam www.binesia.com

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun