Setiap jam istirahat kantor, saya memilih tidak pulang ke rumah saya, karena jarak kantor dengan rumah lumayan jauh.Â
Namun, saya memilih untuk makan siang di rumah Emak setiap jam istirahat pada hari kerja, yakni Senin sampai Jum'at. Rutinitas ini sangat penting, Emak perlu teman bicara, teman makan, teman ngegossip.
Seperti siang ini, saya membawakan sop dan perkedel kesukaan Emak. Saya segera mengambil nasi dan hendak mulai makan.Â
"Nanti, tunggu dulu," kata Emak.
Saya bengong, apakah mau baca doa sebelum makan dulu. Biasanya sih baca doa dalam hati, hati sudah menyimpan banyak template doa.Â
"Mau baca Pancasila dulu, takut lupa maklum sudah tua," pinta Emak. Umur Emak memang sudah berkepala delapan.
Busyet, kesambet di mana nih Emak gue, siang-siang mau UPB apah? Emak memberi alasan, kalau beberapa hari lalu nonton televisi dan menyimak berita jika ada Ketua DPRD tidak hafal Pancasila.
Lalu, buat apa Emak takut tidak hafal Pancasila? Mau ambil pensiun bulanan apa diuji baca Pancasila. Lagian Emak mantan guru, pasti hafal dong.
Emak rupanya bersikeras mau membaca Pancasila. Entahlah, mau uji nyali atau caper nih.
Pancasila
Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa
Dua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Tiga, Persatuan Indonesia
Emak mulai menghela nafas, lagi mikir sila ke empat. Waduh jadi deg-degan, jangan-jangan tidak hafal juga nih seperti si Dia.
Empat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Lima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat IndonesiaÂ
Ashiap, horeee! Emak berhasil melafalkan lima sila Pancasila dengan lancar. Lega, bukan apa-apa karena saya lapor, Pak! Eh, saya lapar. Lapar gegara ada berita yang tidak hafal Pancasila.Â
"Tunggu dulu, Rukun Islam dan Rukun Iman juga sering lupa," sambit Emak.
Ya ampun...
"Ya sudah, saya nyimak sambil makan ya Mak," menyambung pesan cacing-cacing nan lapar.
Emak akhirnya makan setelah menyelesaikan hafalannya. Menurut Emak, akhir-akhir ini suka lupa. Emak kadang-kadang juga suka mengisi perkalian yang dibuatnya sendiri. Emak takut pikun.
Baiiikkklah, makan siang selesai dan saya kembali ke kantor menumpang ojek. Dalam perjalanan, tiba-tiba saya mulai kerasukan Emak. Mulai uji nyali menghafal Pancasila.Â
"Jek, dengerin saya baca Pancasila ya, ujar saya kepada tukang ojek.
Nah, habis ini semoga tukang ojek juga kerasukan menghafal Pancasila, Duile.
FS, 19 September 2022