Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Terjebak Longsor dan Hampir Mengalami Kecelakaan

3 September 2022   12:09 Diperbarui: 3 September 2022   12:59 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://padang.tribunnews.com/2022/09/03/detik-detik-tabrakan-beruntun-saat-longsor-hantam-sitinjau-lauik-padang-terjadi-dalam-semalam

Di tengah ketakutan, tanpa sinyal dan hujan lebat, saya sempat menulis puisi.

Tuhan,
Di tengah tetesan hujan yang enggan berhenti
Hamba tafakur
Ketakutan gemetar dalam doa
Begitu kecil diri hamba
Dalam gelap yang mencekam
Antara hidup dan mati
Hamba berserah

Apakah daun bertulis nama hamba akan gugur saat ini
Melayang bersatu dengan bumi
Meninggalkan pohon kehidupan
Berucap selamat tinggal pada ranting yang kesepian

Sampai saat ini, jika mengingat kejadian semalam saya gemetar dan selalu berucap syukur. Kita di hadapan Tuhan hanya sebutir debu. Hanya pada Tuhan kita memohon pertolongan. Semoga kita semua selalu dilindungi oleh Tuhan, Sang Pemilik Kehidupan.

FS, 03 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun