Di tengah ketakutan, tanpa sinyal dan hujan lebat, saya sempat menulis puisi.
Tuhan,
Di tengah tetesan hujan yang enggan berhenti
Hamba tafakur
Ketakutan gemetar dalam doa
Begitu kecil diri hamba
Dalam gelap yang mencekam
Antara hidup dan mati
Hamba berserah
Apakah daun bertulis nama hamba akan gugur saat ini
Melayang bersatu dengan bumi
Meninggalkan pohon kehidupan
Berucap selamat tinggal pada ranting yang kesepian
Sampai saat ini, jika mengingat kejadian semalam saya gemetar dan selalu berucap syukur. Kita di hadapan Tuhan hanya sebutir debu. Hanya pada Tuhan kita memohon pertolongan. Semoga kita semua selalu dilindungi oleh Tuhan, Sang Pemilik Kehidupan.
FS, 03 September 2022