Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Solar Panel, Pemanfaatan Potensi Energi Matahari menjadi Energi Listrik yang Ramah Lingkungan

31 Agustus 2022   11:19 Diperbarui: 31 Agustus 2022   18:40 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah memanfaatkan teknologi solar panel sebagai sumber energi listrik. Foto: Shutterstock/Diyana Dimitrova via Kompas.com

Indonesia beriklim tropis sehingga sinar matahari melimpah sepanjang tahun. Oleh sebab itu, Indonesia memiliki potensi energi matahari yang bisa kita manfaatkan. 

Energi matahari ini juga bisa menjadi energi alternatif guna mengatasi krisis energi yang melanda dunia saat ini. Dari energi matahari dapat dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan teknologi sel surya.

Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia mempunyai potensi energi matahari 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp (Giga Watt peak). 

Beberapa daerah di Indonesia sudah banyak dibangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), seperti PLTS Likupang yang berlokasi di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. PLTS Likupang menjadi PLTS terbesar di Indonesia.

Panel Surya PLTS Likupang, Sumber foto regional.kompas.com
Panel Surya PLTS Likupang, Sumber foto regional.kompas.com

Panel surya di Likupang merupakan pemanfaatan energi matahari dalam skala besar, apakah kita bisa menerapkan pemanfaatan energi matahari ini untuk skala kecil? Tentu saja bisa.

Sebagai contoh ketika bekerja di sebuah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang berkegiatan konservasi, untuk survey atau pengamatan satwa liar digunakan metoda camera trap (kamera jebakan) yakni kamera yang dilengkapi sensor gerak dan sensor panas/termal untuk merekam keberadaan satwa liar. Di dalam hutan tentu saja tidak tersedia listrik dan sebagai pengganti listrik digunakan solar panel dengan memanfaatkan energi matahari.

Kita juga bisa menggunakan solar panel untuk skala rumah tangga. Sahabat saya yang pernah ditulis dalam artikel "Dengan Menerapkan Gaya Hidup Minimalis Kita Bisa Turut Melestarikan Alam" juga menggunakan solar panel untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Solar panel tersebut merupakan solar panel bekas yang dibeli seharga Rp 350.000.

Solar panel, pembangkit listrik tenaga surya yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan cara kerja menyerap sinar matahari dan menampung energi tersebut dalam bentuk baterai yang akan menjadi sumber energi listrik. Sistem ini tetap dapat bekerja walaupun saat malam atau kondisi hujan. Dengan kata lain tidak terpengaruh dengan iklim dan cuaca.

Ilustrasi rumah yang terpasang sistem solar panel. Sumber foto: sunenergy.id
Ilustrasi rumah yang terpasang sistem solar panel. Sumber foto: sunenergy.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun