Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kebun Teh Kayu Aro di Kerinci, Perkebunan Teh Warisan Kolonial Belanda

18 Agustus 2022   21:31 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:30 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pabrik teh Kayu Aro pada tahun 1930/Sumber foto: duaistanto.com

Kemudian mulai tanggal 01 Agustus 1974 menjadi salah satu kebun dari PT Perkebunan VIII yang berkedudukan di Medan. 

Dan baru pada 11 Maret 1996, Kebun/Unit Usaha Kayu Aro menjadi salah satu Unit Kebun dari PTP. Nusantara VI (Persero) sampai sekarang.

Pada masa kolonial Belanda ada dampak negatif dan tentu juga ada dampak positifnya. Dampak negatifnya sudah jelas ketika dijajah dan belum merdeka rakyat Indonesia menderita jiwa dan raga. 

Namun dampak positif masa kolonial Belanda adalah adanya perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur, masyarakat juga mengenal teknologi, ada geliat pertumbuhan ekonomi di masyarakat, dan masyarakat juga mengenal cara pemasaran hasil pertanian, perkebunan dan lainnya dengan baik.

Peninggalan atau warisan dari masa Kolonial Belanda berupa perkebunan teh Kayu Aro ini menjadi perkebunan teh moderen sepanjang masa dan bernilai untuk Indonesia.

Fatmi Sunarya, 18 Agustus 2022

***

Referensi : 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun