Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jangan Takut Tua

11 Februari 2022   11:20 Diperbarui: 11 Februari 2022   11:28 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-frdic

"Sekuat-kuat engkau menggenggam air, ia akan tetap pergi mengalir"

Saya mempunyai seorang sahabat perempuan, yang kala kami masih muda menjadi sahabat berpetualang. Kebetulan kami berdua tomboy dan "pejalan". Istilah "pejalan" disematkan oleh ibu kami berdua, dengan arti kayak kutu loncat tidak betah di rumah. Dulu, saya dan Dewi, sahabat saya tersebut satu kantor dan juga rumah kami berdekatan. 

Namun, Dewi pindah ke kota lain dan jarang bertemu. Suatu ketika Dewi pulang kampung dan janjian bertemu di kafe buat ngopi bareng. Ada kejadian lucu, ketika kami mau pesan makanan/minuman ternyata daftar menu tulisannya halus banget.

"Wi, kelihatan ngga menunya," tanya saya.
"Engga sama sekali," jawab Dewi sambil menggunakan senter hape-nya.
Kebetulan kami berdua berkacamata dan lupa bawa kacamata.  Kami saling teriak, kita sudah tua rupanya!

Begitulah, kami saling mengenang masa jaya dan menertawakan bahwa sebenarnya kami akan tua. Di masa muda kami bersepeda motor ke mana-mana. Bahkan ketika menghadiri seorang teman yang nikah dan pulang malam hari, sepeda motor kami pernah dikejar sekelompok pemuda dan kami lolos selamat.

Ke Jakarta dengan naik bus bersama Dewi dan seorang sahabat perempuan juga pernah kami lakukan. Karena terobsesi "belum pernah ke Jakarta". Untung sahabat-sahabat di Jakarta lumayan banyak. Begitulah, walau kami tomboy tapi kami anak baik-baik, tetap patuh pada orang tua walau sering bohong juga he he he.

Dewi, sahabat saya adalah perokok berat sampai kini. Ketika ngopi bareng tersebut, saya sempat memperingatkannya untuk mencoba berangsur-angsur mengurangi merokok walaupun agak susah berhenti merokok. Jawaban darinya adalah kambing tidak merokok batuk dan mati juga. Saya selalu berharap dia bisa mengurangi walaupun mungkin susah berhenti merokok.

"Ayo hidup yang sehat, supaya kita bisa menua bersama," ujar saya.

Seperti quote "sekuat-kuat engkau menggenggam air, ia akan tetap pergi mengalir" usia akan tetap bertambah tanpa dapat dicegah. Namun kita tetap bisa "muda" jika kita hidup dengan sehat, dalam arti menjalani pola hidup sehat. Ingat pelajaran 4 sehat 5 sempurna, menjalani pola makan yang sehat akan memperpanjang usia.

Saya sering berjumpa sahabat-sahabat lama yang tampil alami dengan uban tanpa semiran cat rambut dan mereka kelihatan keren. Apalagi mereka yang bergaya santai, low profile tapi pintar. Saya sangat respect dengan mereka yang mempertahankan "tua alami"nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun