Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rama-Rama dan Meja Tertelungkup Sunyi

11 November 2021   19:01 Diperbarui: 11 November 2021   19:16 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-fdbbb

Meja bersih berkilat merupa
Tak ada tumpahan noda
Dari cangkir-cangkir yang tertawa
Terbahak berdentingan
Meja dingin dijatuhi rintik hujan
Tak ada tangan bergenggaman
Entah kapan ada suara berbincang
Jatuh setitik kopi dari cangkir beradu sayang
Petang yang hangat tak terbantahkan membayang

Kapan engkau akan mengajak menikmati kopi lagi? Diriku mulai merayu
Desau angin berbisik rindu
Di tengah meja rama-rama menunggu
Daun layu menjatuhkan diri
Meramaikan cengkraman sunyi
Jawaban tak kunjung terucap pasti
Aku tengadah
Meja tertelungkup pasrah
Ruap rasa berganti warna, pipi mulai basah

FS, 11 November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun