Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Ada Tanggal Tua Jika Bijak Mengelola

8 Oktober 2021   19:25 Diperbarui: 8 Oktober 2021   21:25 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-svyta

Tanggal berapa hari ini? Oh baru awal bulan, baru saja tanggal delapan, kok uang belanja sudah habis ya. Begitu kira-kira keluhan ibu-ibu. Pengelolaan keuangan keluarga, ibu-ibu memang lebih banyak berperan. Otak seorang ibu penuh dengan pernak pernik kehidupan. Mulai dari belanja dapur, biaya listrik, air, biaya pendidikan anak dan beraneka macam kebutuhan yang kadang tidak terduga. 

Kadang-kadang ibu-ibu juga lost control, sering mengikuti keinginan dari pada kebutuhan. Sering terbujuk rayu dengan penawaran belanja diskon atau belanja murah lainnya.

Nah, beruntunglah saya tidak gampang tergoda dengan belanja diluar kebutuhan. Saya juga tidak mengikuti tren. Dari dulu saya menyukai hidup yang sederhana. 

Penghasilan saya per bulan bukan per hari, jadi mesti berhemat supaya cukup kebutuhan satu bulan. Biasanya saya punya rincian pengeluaran tetap. Jadi sudah tahu berapa pengeluaran per bulan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.

Setelah tahu pengeluaran tetap per bulan berapa, hingga bisa ditakar berapa sisa yang bisa disimpan untuk hal-hal darurat atau mendadak.

Saya tidak suka shopping kayak ibu-ibu selebrita, jikapun ingin belanja baju paling saya beli kemeja saja, tidak tertarik dengan baju bling-bling mahal. Kecuali sepatu, karena saya agak lasak jadi butuh sepatu yang kuat biar mahal sedikit yang penting tahan lama. 

Intinya, jika punya penghasilan perbulan tentu saja pemasukan cuma sekali sebulan. Jadi berhemat dan prioritaskan kebutuhan pokok. Keinginan-keinginan rem dulu, apalagi pada masa pandemi ini. Banyak hal yang diluar dugaan yang harus dipersiapkan. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, berapapun penghasilan per bulan, harus dicukupkan untuk sebulan dan sisakan untuk tabungan. Jadi kita tidak perlu berhutang, gali lobang tutup lobang. Jangan biasakan berhutang jika tidak mampu bayar.

Jangan lupa bersyukur, berapa pun rezeki di tangan, jangan lupa berbagi pada orang yang membutuhkan. Sedikit berbagi, banyak rezeki yang akan menghampiri. Yang penting ikhlas. 

Boleh dikatakan tak ada tanggal tua jika kita bijak mengelola keuangan. Prioritaskan kebutuhan yang pokok, menganut pola hidup sederhana, berhemat dan menabung, jika kita lakukan hal ini maka keuangan akan aman.

Satu hal lagi, jangan hanya karena ingin menyenangkan orang lain tapi malah menyusahkan diri sendiri. Jadi berhentilah, mengikuti pola hidup orang lain yang belum tentu sesuai dengan keuangan kita. 

Saya ingat, saya pernah dikatai gaya gembel hanya gara-gara suka bersandal jepit. Orang yang mengatai saya saat ini sedang dililit hutang rentenir gara-gara hidupnya yang royal dan boros. 

So, pilih hidup sederhana tanpa hutang atau hidup mewah tapi dikejar utang? 

FS, Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun