Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bumi Sedang Sakit

19 September 2021   05:04 Diperbarui: 19 September 2021   06:48 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulut bumi menganga, haus menunggu setitik air dari langit. Kemarau sungguh menyiksa hingga kerongkongannya meradang. Raganya mengering, gersang. Sedikit saja percikan api, membuatnya terbakar hebat. Ah kemarau sangat menyiksa.

Kini musim hujan tiba, bumi muntah. Muntah air bah, raga yang kerontang basah kuyup. Menenggelamkannya dalam genangan-genangan yang bingung hendak kemana.

"Aku abnormal," teriak bumi parau. Aku sedang sakit parah. Sakit berkepanjangan yang aku derita setiap musim. Aku butuh obat dan dirawat dengan kasih sayang nan sabar.

Tanamkan pil hijau yang bernama pohon. Yang menolongku menyisakan air kala kemarau. Yang menahan pijakan di musim hujan. Dadaku tak sesak, lapang menghela.

Jika engkau tak ingin aku mati suri, berikan beribu pohon. Agar aku tetap lestari, kehidupanmu pun lestari sampai nanti. Jika tidak, kita akan sama-sama mati. Mati dalam siksa yang tak mensyukuri.

FS, 19 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun