Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Monolog Bayang Kekasih

11 September 2021   08:12 Diperbarui: 11 September 2021   08:10 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi piqsels.com

Engkau adalah kekasih walau hanya berupa bayang, di ruang hati menetap. Ciuman tak lekat. Pelukan tak hangat. Namun engkau sangat jelas dalam ingat.

Kita berbincang, bercanda riuh tawa berserak. Hati dipenuhi aroma bunga semerbak. Lupa, bahwa kita sejatinya berjarak. Walau di langit yang sama, awan tak berarak.

Dengan jelas paras dirimu kutatap. Walau malam berselubung kelam pekat. Tak bisa kugapai  merangkul erat. Tertawan sudah segala hasrat.

Bayang kekasih menjadi kawan malam-malam yang berdetak. Abadi, tak hendak sedikitpun bergerak. Terpaku pada  gambar abstrak. Terima kasih, engkau telah menjadi kekasih, walau hanya bayang dalam kagum berdecak.

FS, 11 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun