Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Matahari di Hati Telah Tenggelam

7 September 2021   10:45 Diperbarui: 7 September 2021   11:04 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-sdlxa

Hangatnya matahari pagi mengingatkan akan hangatnya sebuah pelukan
Pelukan yang membuat hati patah sekian lama waktu berjalan
Rindu menua dan berwarna kusam
Cinta membuang diri dirundung mendung kelam

Bersama kembali adalah impian semu
Biarlah nelangsa mengunyah sepi menderu
Takada asa kembali berbunga
Yang ada layu terkulai hampa

Kidung patah hati berdenting dalam perih alunan
Mengantar pergi semua kenangan
Kekasih tak kembali, tangan tak saling menggenggam
Hari sudah senja, matahari di hati telah tenggelam


FS, 07 September 2021
Puisi pernah tayang di sebuah blog

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun