Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelestarian Aksara Incung Kerinci dalam Motif Batik Kerinci

1 September 2021   18:48 Diperbarui: 1 September 2021   18:54 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto Emelya Wati/dokpri

Aksara atau huruf merupakan system tanda grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi. Pada zaman dulu, berdasarkan peninggalan sejarah, aksara tertulis di situs benda-benda keras seperti tanduk kerbau, bambu, kulit kayu dan daun lontar. Tak terkecuali di Kerinci, aksara yang dipergunakan oleh suku Kerinci kuno bernama aksara Incung. Seperti halnya suku tua yang ada di Sumatera juga memiliki aksara tersendiri seperti aksara Batak, aksara Rejang, aksara Alas Gayo.

Aksara Incung Kerinci termasuk tulisan fonetik yang berjenis suku kata umumnya merupakan bunyi huruf-huruf hidup, sama dalam aksara Arab. Incung dalam bahasa Kerinci berarti miring atau seperti terpancung.  Aksara Incung dibentuk oleh garis lurus, patah terpancung dan melengkung.

Sumber https://www.kompasiana.com/hafifulhadi/
Sumber https://www.kompasiana.com/hafifulhadi/

Aksara Incung Kerinci ini hampir mengalami kepunahan namun budayawan Kerinci mempelajari kembali aksara dari leluhurnya ini (sumber H. H. Sunliensyar). Salah satu usaha pelestarian aksara Incung adalah adanya pelajaran aksara Incung pada muatan lokal di sekolah-sekolah.

Upaya pelestarian aksara Incung juga dilakukan beberapa pengrajin batik tulis Kerinci yang menjadikan aksara Incung menjadi motif batik sehingga dihasilkan batik Kerinci motif Incung yang sangat menarik. Salah satunya adalah Emelya Wati dengan usaha batik Incoang-nya dengan motif-motif berciri khas Kerinci dan tentu saja yang utama adalah motif batik aksara Incung.

Sumber foto Emelya Wati/dokpri
Sumber foto Emelya Wati/dokpri

Sumber foto Emelya Wati/dokpri
Sumber foto Emelya Wati/dokpri

Sumber foto Emelya Wati/dokpri
Sumber foto Emelya Wati/dokpri

Sumber foto Emelya Wati/dokpri
Sumber foto Emelya Wati/dokpri

Awal mulanya para pengrajin batik yang bersentra di Kota Sungai Penuh ini mendapat pembinaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Sungai Penuh. Mulai dari pelatihan membuat batik, dan diberi bantuan peralatan batik hingga hasil batiknya dijual kepada pemerintah kota. Dengan berbagai kelompok pembatik, usaha batik ini terus berkembang dan memiliki pasar tersendiri di masyakarat dan menjadi ciri khas batik Kerinci. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun