Kami tidak merasakan sedang bekerja di sebuah kantor, tapi kami bekerja dalam kebersamaan, kehangatan sebuah keluarga. Sekarang, kebanyakan boss merasa superior, kalau tidak senang bekerja di sini, silakan keluar, anda dipecat. Kalimat sakti yang tidak bisa diganggu gugat. Kemudian diikuti dengan kalimat penuh intimidasi, satu orang yang dipecat beribu orang akan menggantikan. Setinggi apapun ilmu seseorang jika tidak punya pengalaman kerja, nonsense. Membina orang dalam bekerja tidaklah mudah.Â
Seorang pemimpin, leader ataupun boss, hendaknya bisa lebih profesional, menyingkirkan rasa sentimen pribadi dan tidak mencampuradukkan masalah pekerjaan dengan masalah pribadi.Â
Seperti quote yang saya sampaikan di awal artikel, pemimpin yang baik hendaknya bisa mengembangkan potensi staf, tidak hanya menuntut kewajiban tapi juga memberikan hak staf. Dan tentu saja menghargai kinerja, ability, integritas dan responsibility atau tanggung jawab staf.
Menjadi pemimpin, leader, boss tidaklah mudah, tidak hanya cerdas otak tapi juga cerdas secara emosional, spritual dan mampu bertahan dan menghadapi masalah. Harus seimbang antara intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), spiritual quotient (SQ) dan adversity quotient (AQ). Apakah anda siap menjadi pemimpin/leader/boss? Semoga saja.
FS, 10 Juli 2021