Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota Tua Berdebu

4 Mei 2021   09:28 Diperbarui: 4 Mei 2021   09:43 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-zkhac

Kota tua yang ditinggalkan kian berdebu
Hanya tinggal orang tua duduk termangu
Menunggu, entah apa yang ditunggu
Akankah mereka pulang, memeluk kami yang di ujung waktu

Lengang, hari yang kita rayakan selalu bersama
Kini tak ada bersuara
Sunyi tanpa rasa
Hanya terdengar isak di ujung sana

Maafkan, kami tak pulang menemui
Rantau tak melepas diri
Mengikat untuk tak kembali
Tanah rantau, hanya tempat mengais rezeki

Hati tetap setia tertinggal pada kota tua yang selalu merindu
Tunggu, suatu saat kami pulang menghapus debu

FS, Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun