Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nurdin dan Dompet Ibu Rosmaini

3 Mei 2021   16:54 Diperbarui: 3 Mei 2021   20:14 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://gema.uhamka.ac.id/

Nurdin tak sanggup mengatakan yang sebenarnya, hal yang memalukan, hal yang diajarkan guru agamanya bahwa mencuri itu berdosa. Ibu Rosmaini berucap syukur, walaupun sebelumnya dia sudah merelakan dompetnya yang hilang.  Nurdin lama berbincang, mengenang masa kecilnya yang penuh kepahitan dan berlanjut hingga kini.

Ibu Rosmaini menawarkan sebuah lahan untuk berternak ayam. Lahan tersebut sudah tak terurus sejak suaminya meninggal.  Ibu Rosmaini juga yang meminta bantuan anaknya untuk membantu memodali usaha peternakan ayam buat Nurdin.

"Jangan anggap ini hutang, bayarlah jika nanti sudah sanggup membayarnya," ujar Ibu Rosmaini.

Walaupun merasa bersalah telah menyusahkan Ibu Rosmaini, namun Nurdin bertekad bekerja keras agar usahanya berhasil. Ibu Rosmaini, bukan sekedar guru yang mendidik tapi juga membantu dalam kehidupannya dari kecil hingga tiba-tiba dipertemukan kembali. Ibu Rosmaini adalah guru yang mengisi otaknya, meluruskan pikirannya juga dengan rela hati membantu dalam kesulitan. Nurdin kembali berlinang.

FS, Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun