Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Tua dan Satu Pot Bunga

20 April 2021   08:05 Diperbarui: 20 April 2021   08:19 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi piqsels.com

Lelaki tua tinggal sendiri
Menyirami satu pot kembang tiap pagi
Warisan dari istri
Dia yang selalu mengingatkan, jangan sampai sang kembang mati

Saat ini hanya dirimu yang kupunya, berujar pada bunga tersayang
Diciumi penuh cinta tiap pagi dan malam menjelang
Bungea ilok dipandang*
Makin dikimok hatai sanang*

Pagi yang sunyi
Sang bunga menanti
Sang tuan tak menghampiri
Nafas terhenti, pergi

FS, April 2021

Bungea ilok dipandang (Bahasa Kerinci) - bunga elok dipandang
Makin dikimok hatai sanang (Bahasa Kerinci) makin dilihat, hati senang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun