Minggu 17 Januari 2021
Ada undangan untuk acara revisi anggaran 2021 di kota provinsi untuk hari Senin tanggal 18 Januari 2021. Kota kami sebagai kota paling ujung dari Provinsi mengharuskan menempuh perjalanan 9-10 jam dengan jarak lebih kurang 419 km. Satu tim, kami bertiga dan perempuan semua. Kami memutuskan naik angkutan umum/travel, toh acaranya cuma satu hari, Senin saja.
Senin, 18 Januari 2021
Saya selalu bangun pagi dan langsung mandi. Kami menginap di sebuah hotel, bertiga sekamar. Saya sudah pesan go food untuk sarapan pagi. Rasanya malas sarapan di hotel. Naik Grab, Jam 09.00 wib kami sudah di ruangan rapat. Saya yang alergi AC, merasa AC sangat dingin, saya matikan namun ketika semua telah hadir dan acara di mulai AC kembali di hidupkan.
Menjelang siang saya mulai merasakan demam, saya merasa AC yang sangat dinginlah penyebabnya. Untunglah kami mendapat giliran pertama revisi. Kaki saya menggigil dan setelah makan siang, saya segera minum obat demam. Ternyata siang ini, undangan ke kantor pusat di Jakarta masuk, kami harus hadir hari Rabu, 20 Januari 2021 review anggaran 2021 di Jakarta.
Untuk ke Jakarta, via penerbangan  tentu harus rapid test. Pihak provinsi memutuskan rapid test sore ini. Saya sudah keluhkan demam tapi karena harus berangkat, mau tak mau harus mengikuti rapid test.
Begitulah, di sebuah klinik rapid test antigen saya hasilnya positif, lalu pihak klinik menyarankan rapid test antibodi dan hasilnya malah negatif. Rujukan dari klinik saya mesti SWAB PCR dan harus membatalkan ke Jakarta.
Saya memutuskan pulang malam itu juga, karena teman saya besok ke Jakarta. Saya pikir, karena saya sendiri maka lebih baik di kota saya saja SWAB.
Selasa, 19 Januari 2021
Subuh saya baru sampai dari kota provinsi, saya melakukan isolasi mandiri, melapor ke Puskesmas untuk rujukan Swab PCR. Dan jadwal Swab ditentukan hari Kamis, 21 Januari 2021