Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rimbo Ganea

19 Oktober 2020   09:02 Diperbarui: 19 Oktober 2020   09:05 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi earth.com

Tak ada jejak manusia 
Tak ada siapa-siapa 
Yang ada kawanan satwa 
Yang ada rimbun pohon penunggu rimba 
Masih Perawan, belum terjamah 
Masih alami 
Itu dulu, masih adakah kini? 

Rimbo ganea, 
Rimbo milik kamai 
Imaw, Nineik kamai 
Telah lenyap tak berjejak 
Ratap Tetua dalam isak 

Rimba hanya tinggal nama
Rimba dirambah manusia
Rimba milik pribadi, si tuan bermodal besar
Rimbo ganea, telah di kavling hektar demi hektar

Fatmi Sunarya, 19 Oktober 2020

---

Note:
- Rimbo Ganea (Rimba Ganas/Bahasa Kerinci) = Rimba yang masih alami
- Rimbo milik kamai (Rimba milik kami/Bahasa Kerinci)
- Imaw (Harimau/Bahasa Kerinci)
- Nineik kamai (Nenek kami/Bahasa Kerinci) = Harimau menurut kepercayaan animisme suku Kerinci, merupakan perwujudan dari roh-roh leluhur dan sering disebut Nineik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun