Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asmara Tanpa Ikatan

13 September 2020   07:56 Diperbarui: 13 September 2020   11:38 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via www.kompasiana.com

Setangkai mawar tiba-tiba mampir di meja
Dari siapa?
Kupandang sekitar, dia tersenyum menggoda
Dibalik pembatas ruang kerja

Kuacuhkan, maksudnya apa ?
Besok pagi dan tiap hari selalu ada
Dan aku menyerah, makan siang bersama
Alkisah pun di mulai dari setangkai bunga

Raga yang kemarau butuh kasih sayang menyiram
Jiwa yang rapuh menginginkan kenyamanan
Dan aku jatuh, jatuh kepelukan
Dia yang menjanjikan cinta dalam kehangatan

Dan lupa, bahwa semua hanya semu belaka
Karna dia akan pulang pada pemilik cinta sesungguhnya
Tangis penyesalan
Asmara tanpa ikatan

Fatmi Sunarya, 13 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun