Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akulah Sang Lilin Itu

7 Juli 2020   19:22 Diperbarui: 7 Juli 2020   19:21 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://pixabay.com/

Aku adalah sebatang lilin berdiri seorang diri
Yang membakar rela raga
Memberimu pelita
Agar terang menerangi

Kala raga perlahan menuju kematian
Aku dalam kebahagian
Binar matamu terlihat dalam sinar
Sayangku, kenanglah waktu yang sebentar
Bahwa kita pernah duduk semeja
Dalam kemilau cahaya
Menggelar indah sebuah cerita

Detak jam begitu menyakitkan
Lelehan raga berserakan
Suluh akan pergi dari dekapan
Selamat tinggal, mata cahaya mengakhiri kegelapan
Ada pagi yang menggantikan
Siang menghangatkan
Maafkan, malam nanti kita tak lagi berdampingan

FS, 07 Juli 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun