Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sang (Mantan) Diva

7 Juni 2020   10:10 Diperbarui: 7 Juni 2020   10:22 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lukisanku.com

Dia mendatangi panggung sunyi
Ke mana para penghuni?
Tak ada tepuk tangan, dan yang melambai
Maupun sorak sorai

Menunduk, sepatu kilatnya sudah memudar
Meraba, ujung gaun robek melebar
Baiklah, kalian ingin mendengar suara emasku
Gaungnya mencabik malam beku
Alunannya masih seperti dulu
Tanpa ada yang terpana, maupun mengelu-elu

Masa emas telah berganti
Masa suram menanti
Sang Diva berjalan sempoyongan
Tak ada yang mengejar meminta tanda tangan

Berjaya, tak akan abadi
Semua berakhir
Di titik nadir
Sang Diva, menggantung gaun
Meninggalkan dunia bertalun-talun
Pohon besar meluruhkan sang daun

FS, 07 Juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun